Lombok Timur, IDN Times – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui kebijakan mendepositokan kas daerah di salah satu bank milik negara. Selama ini kas daerah hanya disimpan di bank dalam bentuk giro.
Kebijakan ini dinilai lebih menguntungkan dibandingkan penyimpanan dalam bentuk jasa giro. Karena bisa menghasilkan keuntungan mencapai Rp255 juta per bulan.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lotim, Hasni, menjelaskan bahwa deposito dipilih karena memberikan bunga lebih tinggi, yakni 5,5%, sementara jasa giro hanya 3%.
"Dari deposito, kita mendapatkan tambahan sekitar Rp100 juta per bulan dibandingkan giro. Jika giro hanya memberi Rp150 juta, deposito memberikan Rp255 juta," jelas Hasni.
Hasni menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari manajemen kas daerah yang bertujuan memaksimalkan pendapatan dengan memanfaatkan kas daerah yang tersimpan di bank. Karena potensi pendapatan dari kas daerah yang dapat didepositokan mencapai Rp137 miliar.
"Baru Rp50 miliar yang telah di depositokan dari Rp137 milyar potensi uang kas yang bisa di depositokan. Ini murni untuk efisiensi dan optimalisasi keuangan daerah," tegasnya.
Hasni menegaskan bahwa kebijakan deposito tidak menghambat pembayaran proyek atau kewajiban ke pihak ketiga. Karena tidak ada penundaan pembayaran disebabkan oleh deposito, sebab semua utang sudah dibayar tepat waktu.
Dengan langkah ini, Lotim berharap dapat terus meningkatkan PAD sekaligus menjaga stabilitas keuangan daerah untuk mendukung pembangunan.
"Alhamdulillah, kondisi keuangan Lotim tahun ini cukup bagus," ujar bendahara kabupaten tersebut.