Lombok Barat, IDN Times - Sebanyak 17 manhole atau penutup lubang saluran air di Kawasan Wisata Senggigi hilang.Kasus pencurian dengan pemberatan ini terjadi di Jalan Raya Batulayar wisata Pantai Senggigi. tepatnya di Depan Hotel Candi Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Hilangnya penutup saluran air ini dikeluhkan oleh warga dan wisatawan. Polisi memburu pelaku dan berhasil ditangkap.
Kapolsek Senggigi Kompol Priyo Suhartono mengatakan kasus pencurian manhole ini memang sudah lama dikeluhkan oleh banyak pihak, terutama wisatawan di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Sejak Agustus 2021 lalu, kata Suhartono, Kepolisian Sektor (Polsek) Batulayar mendapatkan informasi terkait dengan maraknya pencurian Manhole (penutup saluran air dari besi) di sekitar jalan wisata Senggigi.
"Dari laporan itu kami coba selidiki bersama tim crime hunter Polsek untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya, Selasa (18/1/2022) kemarin.
Manhole ini terpasang di sepanjang trotoar jalan yang mana merupakan fasilitas umum. Polisi kemudian melakukan pengecekan, kemudian diketahui sebanyak 17 buah manhole telah hilang.
Manhole yang hilang itu dari Meninting sampai Batulayar. Dari 17 manhole itu, Pemda Lombok Barat mengalami kerugian sebesar Rp64 juta.
"Kami geram sehingga kami coba melakukan hunting pada jam rawan, untuk menangkap basah pelakunya," kata Suhartono.
Tepat pada Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 02.00 WITA, Tim Opsnal melihat kedua pelaku menggunakan satu unit sepeda motor berhenti di pinggir jalan raya jalur Batulayar - Senggigi.
Kedua terduga pelaku ini pura-pura berhenti ternyata langsung melakukan pencurian satu buah manhole. pencurian dilakukan dengan cara mencungkil dengan menggunakan sebilah pisau dan gagang kaca spion sepeda motor.
"Setelah pelaku berhasil menjalankan aksinya, barulah tim opsnal Polsek Batulayar langsung melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku," katanya.
Kedua terduga pelaku berhasil diamankan masing-masing bekerja sebagai kuras WC berinisial SN (23), dan MI (24).
SN diketahui merupakan warga Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela, Mataram sedangkan MI (24) asal Desa Ketare, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Dari tangan keduanya, didapatkan sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu manhole, satu besi spion sepeda motor, satu unit sepeda motor merk Honda Vario dan sebilah pisau.
"Dari keterangan kedua terduga pelaku ini, ternyata masih ada tiga pelaku lainnya, yang kini identitasnya sudah kami kantongi, dan sedang melakukan pengejaran," pungkas Suhartono.