Jalan di NTT Bakal Mulus demi Balap Sepeda Tour de EnTeTe

- Perbaikan infrastruktur dan ekonomi
- Rute Tour de EnTeTe dari Kota Kupang hingga Labuan Bajo, melintasi beberapa kota di Nusa Tenggara Timur dengan rute yang menarik.
Kupang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi meluncurkan ajang balap sepeda internasional, Tour de EnTeTe, di Aula El Tari Kupang, Rabu (9/7/2025). Balapan ini akan menempuh jarak 1.500 kilometer, melintasi 17 kabupaten di 3 pulau besar di NTT yaitu Timor, Sumba, dan Flores, dengan 10 etape.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, mengaku akan berkoordinasi dengan balai jalan guna memuluskan jalan umum yang akan dilewati para pembalap sepeda.
"Jadi nanti sepanjang jalan itu akan kita muluskan untuk mendukung event terbesar ini. Kami akan berkoordinasi dengan pihak balai terkait untuk melihat jalan mana yang harus diperbaiki lagi," sebut Melki.
1. Perbaikan infrastruktur dan ekonomi

Melki mengakui Tour de EnTeTe digagasnya pada Maret 2025 yang kemudian didukung Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo. Melki menyebut dukungan bukan saja datang dari pemerintah pusat tetapi juga pihak swasta.
Untuk itu, kata dia, tidak saja infrastruktur tetapi ekonomi masyarakat dapat menjadi lebih baik selama event 10 hari itu.
"Selama 10 hari di 3 pulau besar. Ini akan menjadi event terpanjang di Indonesia. Jadi ini pusat sport tourism untuk mempersatukan seluruh NTT," tukas Melki dalam wawancara saat itu.
2. Pemilihan lintasan

Direktur Jelajah Sport dan Tour de EnTeTe, Jannes Eudes Wawa, mengatakan ada 20 tim kontinental dari 12 negara yang terdiri dari 100 pembalap profesional akan ambil bagian. Pihaknya telah melakukan survei lintasan yang mempertimbangkan juga atraksi budaya, pariwisata alam, dan terutama kondisi jalan.
Dalam paparannya saat itu, Jannes menyebut Tanjung Bunga di Flores Timur ditunjuk jadi salah satu titik start balapan untuk daratan Pulau Flores. Namun tim melihat lintasan dan kondisi jalan belum memenuhi kriteria. Untuk itu disediakan opsi lain yaitu start dari jalan depan Bandara Gewayantana.
"Karena ini event besar sehingga semuanya perlu disiapkan dengan baik," kata dia.
3. Rute Tour de EnTeTe

Tour de EnTeTe ini, jelas Jannes, akan berlangsung dari 10 - 21 September 2025, mulai dari Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT di Pulau Timor, hingga berakhir nantinya di Labuan Bajo, Flores.
Balapan ini terdiri dari 10 etape dengan rute sebagai berikut:
Kota Kupang – Kefamenanu
Etape ini dimulai dari Kota Kupang, menuju Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kefamenanu – Atambua (via Wini dan Motaain)
Rute ini melewati dua Pos Lintas Batas Negara, yaitu Wini (Kabupaten Timor Tengah Utara) dan Motaain (Kabupaten Belu), yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Atambua – SoE
Dari Atambua, peserta melanjutkan perjalanan ke SoE (Soe), ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Tanarara – Waingapu (Loop)
Etape ini berlangsung di Pulau Sumba, dengan rute mengelilingi wilayah Tanarara menuju Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.
Waingapu – Waibakul – Waikabubak – Tambolaka
Masih di Pulau Sumba, rute ini menghubungkan Waingapu ke Waibakul, Waikabubak, dan berakhir di Tambolaka, yang merupakan pusat Kabupaten Sumba Barat.
Larantuka (Tanjung Bunga) – Maumere
Memasuki Pulau Flores, etape ini dimulai dari Larantuka di Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, menuju Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Maumere – Ende
Dari Maumere, peserta melanjutkan ke Ende, kota di Kabupaten Ende yang terkenal dengan Danau Kelimutu.
Ende – Bajawa
Rute ini membawa peserta dari Ende ke Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, yang dikenal dengan lanskap pegunungan dan tanjakan menantang.
Bajawa – Ruteng
Dari Bajawa, balapan berlanjut ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, yang memiliki pemandangan alam yang indah.
Ruteng – Labuan Bajo
Etape terakhir membawa peserta dari Ruteng ke Labuan Bajo, destinasi wisata terkenal di Kabupaten Manggarai Barat, dekat dengan Taman Nasional Komodo.
Untuk perpindahan pembalap dari Pulau Timor ke Pulau Sumba akan menggunakan kapal laut. Pesawat Hercules juga dikerahkan untuk perpindahan pembalap dari Sumba ke Pulau Flores.