- 11 Desember 2025: Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima.
- 12 Desember 2025: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima
- 13 Desember 2025:Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima.
- 14 Desember 2025: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima
- 15 Desember 2025: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima
- 16 Desember 2025: Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima.
Waspada! Gelombang Rossby dan Kelvin Picu Cuaca Ekstrem di Wilayah NTB

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan kewaspadaan dalam sepekan ke depan. Wilayah NTB berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada 11 - 16 Desember 2025, akibat adanya gelombang equatorial Rossby dan gelombang Kelvin.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi, Kamis (11/12/2025) mengungkapkan saat ini terpantau adanya gangguan atmosfer yang mampu menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di sekitar wilayah Indonesia khususnya di sebagian wilayah Provinsi NTB. Selain itu, terdapat potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan NTB pada 11 - 13 Desember 2025.
1. Empat gangguan atmosfer pemicu cuaca ekstrem di NTB

Topan menyebutkan ada empat gangguan atmosfer yang dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah NTB dalam satu pekan ke depan. Pertama, adanya gelombang equatorial Rossby dan gelombang Kelvin yang aktif di wilayah NTB.
Kedua, adanya pertemuan angin (konvergensi) di atas wilayah NTB dan pola angin siklonik di selatan NTB. Ketiga, kelembapan udara yang cenderung basah di berbagai level ketinggian. Keempat, labilitas atmosfer kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di wilayah NTB.
2. Peningkatan pertumbuhan awan cumulonimbus menyebabkan hujan lebat

Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer tersebut, kata Topan, menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus di sebagian besar wilayah NTB. Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada periode 11 - 16 Desember 2025, antara lain:
3. Gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan NTB

Selain itu, kata Topan, potensi gelombang tinggi di perairan NTB pada 11-13 Desember 2025. Pada 11 Desember 2025, kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Kemudian pada 12 Desember 2025, kategori gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Sedangkan pada 13 Desember 2025, kategori gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.


















