Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dua Jemaah Haji Asal NTB Meninggal di Arab Saudi

Jemaah calon haji kloter 13 Embarkasi Lombok saat tiba di Asrama Haji NTB, Rabu (21/6/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dua Jemaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal di Arab Saudi. JCH tersebut berasal dari Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Embarkasi Lombok Ferry Wardhana mengatakan kedua jemaah haji NTB yang meninggal di Arab Saudi karena mengalami pendarahan lambung dan gagal jantung.

"Info terakhir ada 2 jemaah yang meninggal di Arab Saudi. Satu dari Lombok Timur dan satu dari Lombok Tengah," kata Ferry dikonfirmasi di Asrama Haji NTB, Rabu (21/6/2023) sore.

1. Identitas dua JCH NTB yang meninggal

TKHI Embarkasi Lombok Ferry Wardhana. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Adapun identitas kedua JCH NTB yang meninggal dunia di Arab Saudi. Pertama, Munaah Sahini (61) asal Kr. Asem Perigi Kabupaten Lombok Timur. Jemaah yang bersangkutan meninggal dunia di pemondokan pada 19 Juni 2023.

Kedua, jemaah atas nama Sahrun Derun Sedang (65) asal Jago Lombok Tengah. Yang bersangkutan meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) pada 20 Juni 2023.

"Jemaah meninggal karena gagal jantung dan pendarahan lambung. Jemaah yang pertama karena menderita darah tinggi dan kencing manis, sedangkan jemaah yang kedua karena maag kronis. Pendarahan lambung karena maag kronis tadi," terangnya.

2. 86 persen jemaah haji NTB berisiko tinggi

Jemaah Lansia yang digendong oleh petugas saat tiba di Madinah. (IDN Times/Sunariyah)

Ferry menyebutkan sebanyak 86 persen JCH NTB Embarkasi Lombok berisiko tinggi. Sedangkan JCH yang risiko rendah sekitar 71,7 persen. Banyaknya JCH yang berisiko tinggi karena sebagian besar merupakan jemaah lanjut usia (lansia).

Selain dua JCH yang meninggal dunia, Ferry mengatakan ada 5 jemaah yang sedang dirawat di Arab Saudi. Sebanyak 2 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, sedangkan 3 orang di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.

"Apalagi banyak jemaah kita komorbid, penyakit kencing manis. Ini yang memperberat penyakit yang diderita. Saran saya bagi jemaah supaya maksimalkan istirahatnya, karena masa puncak haji belum," ujarnya.

3. Suhu panas mencapai 44 derajat Celcius di Arab Saudi

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Ferry menambahkan suhu di Arab Saudi cukup panas mencapai 44 derajat Celcius. Dengan semakin banyaknya jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi, banyak jemaah yang kena batuk, pilek dan radang paru-paru karena banyaknya debu di sana.

Untuk itu, para jemaah haji asal NTB diminta banyak istirahat dan memprioritaskan ibadah wajib.

"Jangan sampai pada puncak haji jemaah kita sakit, malah tidak bisa menunaikan ibadah yang wajib. Karena mengejar ibadah yang sunah," katanya.

Apalagi JCH NTB kloter 13 atau kloter terakhir yang akan berangkat Kamis (22/6/2023) akan menjalani perjalanan yang cukup jauh. JCH kloter terakhir sebanyak 289 orang akan diterbangkan dari Bandara Internasional Lombok menuju Madinah selama 11 jam. Selanjutnya, menginap satu malam di Madinah sebelum berangkat lewat jalur darat ke Mekkah.

"Jadi perjalanan cukup jauh, perjalanan 11 jam di pesawat, Madinah satu hari dan perjalanan darat ke Mekkah ditambah cuaca yang sekarang panas 44 derajat Celcius. Sangat panas sekali, kepadatan juga banyak jemaah batuk, pilek dan radang paru-paru karena banyak debu sekarang di sana," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us