Bupati Lotim Larang Perahu Wisatawan Asal Loteng Memasuki Kawasan Teluk Ekas

- Parkir perahu nelayan di Teluk Ekas mengganggu kenyamanan wisatawan saat selancar. Bupati Lotim akan tindak tegas dan menerjunkan Sat Pol PP.
- Perahu wisatawan asal Loteng dianggap tidak memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Lotim, sehingga perlu dilakukan penertiban.
- Larangan parkir perahu di tengah laut Ekas bertujuan agar pelaku wisata di Lotim dapat kesempatan untuk berkembang tanpa berebutan dengan pelaku wisata dari Loteng.
Lombok Timur, IDN Times - Bupati Lombok Timur (Lotim) Haerul Warisin melarang perahu nelayan atau perahu yang mengantar wisatawan asal Lombok Tengah (Loteng) untuk parkir di tengah laut pantai Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru. Perahu tersebut dianggap mengganggu kenyamanan wisatawan yang melakukan selancar.
Hal itu ditegaskan Warisin saat mengunjungi Teluk Ekas, Jumat (17/5/25) kemarin. Keberadaan perahu wisatawan asal Loteng dianggap tidak memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Lotim.
1. Dianggap mengganggu wisatawan

Keberadaan parkir perahu nelayan di kawasan teluk Ekas dianggap Bupati mengganggu kenyamanan Wisatawan saat melakukan selancar. Dalam kunjungannya, ia secara langsung menegur pemilik perahu dan meminta agar aktivitas serupa tidak terulang.
"Mulai hari ini, tidak boleh lagi ada perahu parkir di tengah laut selain orang-orang kita, Jika melanggar, akan ada tindakan tegas," tegasnya.
Warisin menegaskan akan melakukan upaya penertiban dengan menerjunkan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan berkoordinasi dengan Polres Lotim. Selain itu juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Loteng.
"Mulai besok kita akan menerjunkan Sat Pol PP untuk melakukan penertiban," tegasnya.
2. Tidak memberikan dampak ekonomi

Kondisi kawasan wisata Teluk Ekas saat ini memiliki banyak masalah, alasan ini yang membuat Warisin ingin melakukan penertiban.
"Teluk Ekas ini banyak masalah, sehingga saya atensi wilayah kita. Ternyata ada sahabat dari Lombok Tengah yang membuat onar. Harus kita clear-kan," tegas Warisin.
Dijelaskan Warisin, untuk membangkitkan kembali kondisi wisata yang lesu ini, orang nomor satu di Gumi Selaparang ini meminta pelaku usaha wisata di Loteng untuk tidak ke kawasan Teluk Ekas.
"Saya paham, Loteng punya kekayaan, ada Sirkuit Mandalika, ada bandar udara, ada pantai-pantai yang bagus di sana. Nah karena itu kita minta pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata konsen di sana," jelasnya.
3. Ingin pelaku wisata Lotim dapat kesempatan

Warisin berharap, dengan larangan ini, pelaku wisata di Lotim bisa memiliki kesempatan untuk berkembang, karena tidak lagi berebutan dengan pelaku wisata dari Loteng. Sehingga ia menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada parkir-parkir perahu yang ada di tengah laut Ekas selain warga Lotim.
"Jangan saling serobot rezeki. Wisatawan yang ingin menikmati Ekas harus melalui Lombok Timur, bukan dibawa lalu pergi tanpa meninggalkan manfaat," pungkas Warisin.