Borok Toyang di Lotim Masuk 5 Besar Desa Terbaik Perlindungan PMI

- Desa Borok Toyang, Lombok Timur (Lotim) masuk 5 besar desa terbaik dalam perlindungan PMI di Indonesia.
- Keunggulan desanya adalah keberadaan Lembaga Sosial Desa (LSD), pembinaan keluarga PMI, dan perketat masuknya perekrut PMI.
- Lomba ini dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa Borok Toyang akan jadi role model perlindungan PMI di Lotim.
Lombok Timur, IDN Times - Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur (Lotim) masuk lima besar tingkat Nasional lomba desa terbaik dalam perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Borok Toyang menjadi satu-satunya wakil Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil memasuki lima besar.
Lomba desa terbaik perlindungan PMI ini merupakan salah satu dari 12 Lomba yang dilaksanakan dalam rangka festival bangun desa oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal. Borok Toyang telah mengalahkan puluhan desa yang menjadi peserta lomba di seluruh Indonesia.
1. Unggul karena perketat masuknya perekrut PMI

Kepala Desa Borok Toyang, Suparman mengatakan, keunggulan desanya sehingga terpilih masuk lima besar Nasional karena keberadaan Lembaga Sosial Desa(LSD) yang dibentuk satu tahun lalu. Keberadaan Lembaga tersebut, memberikan dampak positif dalam perlindungan PMI.
Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh LSD. Di antaranya sosialisasi migran aman, pembinaan keluarga PMI, terutama kepada anak-anak PMI. Karena sasaran lomba ini ialah keluarga PMI sendiri. Mengingat anak-anak PMI yang ditinggal selama ini terkesan ditelantarkan.
Selain itu, fokus pembinaan yang dilakukan LSD Borok Toyang ialah istri PMI. Sebab di desa borok Toyang banyak kasus perceraian terjadi karena ditinggal pergi merantau oleh suaminya. Sehingga yang paling terdampak ialah anak-anak.
“Pembinaan yang kami lakukan bersama LSD ialah melakukan sosialisasi, untuk memberikan pemahaman kepada istri PMI bagaimana cara mengurus rumah tangga ketika ditinggal suami. Kita berikan pemahaman cara merawat diri, berkomunikasi dan lainnya, ”ujarnya.
Berdasarkan hasil pendataan pada tahun 2025 ini, jumlah PMI yang ada di Desa Borok Toyang sebanyak 458 orang dan 24 orang diantaranya perempuan, dengan negara tujuan didominasi ke negara Malaysia.
Untuk meminimalisir pemberangkatan PMI secara ilegal, Pemdes Borok Toyang juga memperketat rekomendasi keluar negeri dan berkoordinasi dengan Disnakertrans Lotim. Termasuk memastikan bahwa tekong atau calo yang merekrut mereka resmi dan memiliki job order.
“Saat mengurus izin kita juga minta supaya calonya juga dihadirkan. Kalau tidak dihadirkan kita tidak berikan izin. Makanya kami terkesan mempersulit masyarakat untuk keluar negeri. Tapi ini sebagai bentuk perlindungan PMI kita,” katanya.
2. Singkirkan puluhan desa kantong PMI

Sementara Tim penilaian lomba Desa terbaik perlindungan PMI, Kartika menyampaikan untuk masuk nominasi merupakan hal yang tidak mudah. Lomba desa terbaik perlindungan PMI ini merupakan salah satu dari 12 Lomba yang dilaksanakan dalam rangka festival bangun desa, oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal.
“Lomba ini juga dilaksanakan dengan kerja sama lintas kementerian antara Kementerian desa dan kementerian Perlindungan pekerjaan migran dan Kementerian Ketenagakerjaan. Sejak bulan Mei lalu kami sudah melakukan seleksi,” katanya.
Awalnya lomba ini diikuti 54 desa yang mendaftar yang merupakan desa-desa kantong PMI. Dan yang berhasil lolos hanya 34 desa. Banyak yang tidak lolos di tahap seleksi administrasi, kemudian menjadi 10 desa dan tersisa lima desa untuk mengikuti penilaian verifikasi lapangan.
"Selamat untuk desa Borok Toyang, sebagai rising star, langsung masuk lima besar, padahal mengikuti lomba ini tidak mudah," ujarnya.
3. Akan jadi role model perlindungan PMI di Lotim

Sementara itu, Wakil Bupati Lotim H Moh Edwin Hadiwijaya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Desa Borok Toyang yang telah masuk lima besar perlindungan buruh migran. Hal ini menandakan bahwa desa Borok Toyang telah melakukan hal-hal atau tindakan yang mengarah pada perlindungan buruh migran.
Pemkab Lotim telah berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan-persoalan PMI di Lotim. Sehingga ke depan akan disiapkan program-program untuk perlindungan PMI terutama di desa-desa yang menjadi kantong PMI.
“Ke depan kita harapkan ini bisa kita terapkan di desa-desa yang menjadi kantong PMI. Tanpa harus mengejar prestasi atau hanya sebatas lomba, namun ini akan dilakukan oleh Pemerintah desa dan Kabupaten, dan Desa Borok Toyang akan jadi role model,” pungkasnya.