Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bupati Lotim Jawab Polemik Pengusiran Pemandu Surfing, Benarkah Demi PAD?

IMG_20250618_161232.jpg
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin saat menyapa wisatawan di teluk Ekas (IDN Times/Ruhaili)
Intinya sih...
  • Bupati Lotim mengusir pemandu surfing asal Loteng di Teluk Ekas demi meningkatkan PAD dan keadilan lokal.
  • Tindaklanjuti keluhan pelaku wisata lokal dan tamu yang kesulitan menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan luar.
  • Pemkab Lotim mengerahkan 50 anggota Satpol PP untuk menciptakan iklim pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan.

Lombok Timur, IDN Times - Langkah Bupati Lombok Timur (Lotim) yang mengusir dan memarahi Surfing Guide asal Lombok Tengah (Loteng) di Teluk Ekas menyebabkan polemik di publik Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah video pengusiran tersebut viral di berbagai platform media sosial.

Video tersebut memicu pro kontra di masyarakat. Sebagian menilai tindakan Pemkab Lotim terlalu keras dan berpotensi merusak citra pariwisata, sementara lainnya mendukung langkah ini sebagai upaya melindungi pelaku wisata lokal. Bupati Lotim, Haerul Warisin juga memberikan tanggapan terkait persoalan itu.

1. Demi PAD dan keadilan lokal

IMG_20250619_071941.jpg
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin (IDN Times/Ruhaili)

Menanggapi polemik tersebut, Bupati Lotim, Haerul Warisin, akhirnya angkat bicara. Warisin menegaskan langkah tersebut untuk membela pelaku wisata di Teluk Ekas yang lesu pengunjung karena dampak wisatawan yang lebih memilih menginap di Loteng sementara tujuan wisata ke Teluk Ekas.

Warisin menegaskan bahwa surf guide dari luar Lotim, khususnya Loteng, dilarang membawa tamu ke Ekas kecuali wisatawan tersebut menginap di hotel-hotel di Lotim. Kebijakan ini, menurutnya, bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyejahterakan masyarakat setempat. 

"Tamu kita sendiri tidak kebagian ombak, hanya jadi penonton. Malah dikuasai orang luar. Ini tentu tidak adil," tegas Warisin.

2. Tindaklanjuti keluhan pelaku wisata

IMG-20250618-WA0011.jpg
Pelaku wisata di teluk Ekas saat menerima kunjungan bupati Lotim (IDN Times/Istimewa)

Orang nomor satu di Gumi Selaparang ini, mengaku mendapat banyak keluhan dari pelaku wisata lokal dan tamu yang menginap di Ekas karena kesulitan menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan dari luar Lotim.  Selain itu, kunjungan wisatawan juga yang menginap di perhotelan yang ada di Ekas juga sepi, karena wisatawan lebih banyak menginap di Loteng, sebab bisa langsung menikmati ombak di Teluk Ekas.

"Kita ingin hak pelaku usaha lokal dikembalikan. Ekas harus memberi manfaat bagi masyarakat Lotim," ujarnya. 

3. Kerahkan 50 anggota Sat Pol PP

IMG_20250618_161246.jpg
Bupati Lotim saat menegur perahu pembawa wisatawan asal Loteng di teluk Ekas

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Lotim mengerahkan sekitar 50 anggota Satpol PP untuk berjaga di sekitar lokasi surfing Ekas guna memastikan kenyamanan wisatawan dan pelaku usaha lokal, sekaligus menciptakan iklim pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan. 

Meski menuai pro dan kontra, Bupati Warisin menegaskan kebijakan ini sebagai bagian dari komitmen Pemda mengelola destinasi unggulan secara berkeadilan bagi masyarakat setempat. 

"Kita akan menyiagakan 50 personil Pol PP untuk melakukan penertiban, dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us