Kupang, IDN Times - ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menyiapkan 9 armada penyeberangan laut dari Nusa Tenggara Timur (NTT) selama masa libur Lebaran. Seluruh armada ini sudah dijamin dan sudah diperiksa kesiapan pelayarannya.
"Persiapan lebaran sudah kita siapkan dari sisi armada dan sudah dilakukan run check dan dalam kondisi baik. Armada kita semua dalam keadaan fit untuk melakukan angkutan libur lebaran," jawab General Manager, Patorgi Tamba, saat dihubungi Rabu (26/3/2025).
Partogi menyebut 9 armada ini dengan tambahan KMP Kalibodri yang direlokasi dari Jepara. Kapal ini melayani lintasan Kupang - Rote sejak 4 Maret 2025 lalu. KMP Kalibodri mampu mengangkut 18 truk, 6 trailer berukuran 40 kaki, serta 10 kendaraan kecil, dengan daya tampung 390 penumpang.
"Dengan ukuran yang lebih besar, termasuk pula untuk kapasitas angkutnya. Kita lakukan penambahan ini tapi prioritasnya ke Rote," ungkap Partogi.
Dengan mengakomodasi lebih banyak penumpang dan kendaraan, maka kapal ini dapat mengurangi antrean panjang serta mempercepat distribusi logistik.
Ia memastikan akan mengantisipasi lonjakan dengan cara melakukan penyesuaian rute ferry. Nantinya bila ada rute yang mengalami kenaikan jumlah penumpang maka bakal ditambahkan armada lagi pada rute tersebut.
"Kita akan lakukan penambahan dan penyesuaian trip. Ada lintasan tertentu yang butuh penambahan baru kita tambahkan," kata dia.
Untuk saat ini, kata Partogi, jumlah penumpang kapal ferry sudah menunjukkan lonjakan. Keberangkatan penumpang dari Pelabuhan Bolok Kupang diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan penumpang yang tiba.
Total penumpang yang berangkat terhitung pada Senin (24/3/2025) hingga Selasa (25/3/2025) yaitu sebanyak 2.493 orang. Untuk roda dua sebanyak 279 unit, sedangkan roda empat atau lebih sebanyak 99 unit.
Jumlah ini berbanding dengan kedatangan penumpang ke Pelabuhan Bolok yaitu 840 orang, dengan 154 kendaraan roda dua, dan 100 unit kendaraan roda empat atau lebih.
"Sejauh ini sudah ada kenaikan tapi masih dapat diantisipasi," tanggapnya.
Partogi menyebut puncak arus mudik tidak tentu karena libur kali ini berdekatan dengan beberapa momentum hari raya. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH).
"Libur ini panjang ya dengan adanya WFH, Lebaran, juga nanti ada Paskah, jadi memang puncaknya akan terbagi, tapi kemungkinan puncaknya H-3 atau H-2 akan menjadi puncaknya, prediksinya mungkin ada kenaikan 5 persen dibandingkan tahun lalu," jelas dia.