ITDC Akan Perbaiki Drainase Rawan Banjir di Sekitar Sirkuit Mandalika

Perbaikan drainase jelang MotoGP 2022

Lombok Tengah, IDN Times - Managing Director The Mandalika PT Indonesia Tourism Development Corporation Bram Subiandoro menyebutkan bahwa area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memang rawan terjadi banjir. Hal ini menjadi perhatian dari ITDC saat ini.

Bram juga mengatakan insiden jebolnya jalan bypass Awang menuju Kuta Sabtu (11/12/2021) di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Mandalika menjadi catatan khusus. Pasalnya, pembangunan jalan penyangga KEK Mandalika di Dusun Songgong Desa Sukadana berupa bypass Awang menuju Kuta membuat aliran air tersumbat. Hal itu membuat sejumlah rumah warga terendam. 

1. Fokus perbaikan drainase

ITDC Akan Perbaiki Drainase Rawan Banjir di Sekitar Sirkuit MandalikaKondisi genangan usai hujan mengguyur dalam Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Bram menegaskan kejadian jebolnya jalan bypass Awang menuju Kuta Mandalika akan menunggu pernyataan resmi dari pengelola PT ITDC untuk melakukan perbaikan. Warga di Dusun Songgong Desa Sukadana juga meminta perbaikan aliran air dari arah Songgong menuju kawasan pantai Tanjung Aan KEK Mandalika.

"Kami tunggu statement resmi. Baru kita bicarakan solusi terbaiknya," ujar Bram kepada IDN Times, Minggu (12/12/2021).

Insiden putusnya bahu jalan bypass sepanjang 200 meter dari bundaran Kuta menuju arah Awang menjadi fokus utama PT ITDC. Manajemen berjanji segera memperbaiki aliran drainase. Bukan hanya drainase di desa itu, namun semua drainase yang ada di sekitar Mandalika. Sehingga dapat dipastikan tidak ada genangan atau banjir pada saat event internasional berlangsung di Mandalika.

"Hari ini kita bicarakan dulu. Besok akan rapat, secepatnya kita bicarakan solusinya," ujarnya. 

Baca Juga: Warga Rusak Jalan Bypass Awang-Kuta untuk Cegah Banjir

2. Terhambat lahan sengketa?

ITDC Akan Perbaiki Drainase Rawan Banjir di Sekitar Sirkuit MandalikaBalai Jalan lakukan pengecekan jalan jebol di KEK Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Dari data yang didapat IDN Times, masalah aliran air di jalan bypass Awang menuju Kuta Mandalika masih ada konflik lahan warga bersama PT ITDC. Dari data yang diperoleh, sepanjang 900 meter persegi lahan yang dilewati air ke arah selatan masuk ke KEK Mandalika dari tepi jalan bypass Awang menuju Kuta itu dimiliki oleh H Maye, warga di Dusun Songgong.

Kabarnya, pemilik lahan tak terima jika lahannya dilewati air yang dari arah aliran segmentasi Dusun Songgong. "Intinya minggu depan kita cari solusinya," kata Bram.

Bram mengatakan bahwa sengketa lahan di Dusun Songgong sedang berjalan sebagaimana mestinya. Saat ini, ujar Bram, proses penyelesaian sengketa sedang dalam proses hukum. 

"Kita menunggu apapun hasilnya dari proses hukum itu sendiri. Kita tidak menggangu proses itu. Apapun hasilnya, kita selesaikan dari ITDC," ujarnya.

3. Fokus perbaikan drainase dalam Sirkuit

ITDC Akan Perbaiki Drainase Rawan Banjir di Sekitar Sirkuit MandalikaFoto udara Sirkuit Pertamina Mandalika/dok. Humas Kemenparekraf

Saat ini, fokus ITDC menyelesaikan kawasan KEK Mandalika dari rawan genangan air. Bram mengatakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan persoalan genangan air di Dusun Songgong Desa Sukadana.

"Kita selesaikan. Apa akan diperbesar (drainase, red) apa yang akan diperkecil," imbuhnya.

PT ITDC juga memiliki masterplane untuk semua daerah penyangga KEK Mandalika. "Hanya ini kita percepat karena ini ada kaitannya dengan banjir," tuturnya.

Bram juga membenarkan bahwa pekerjaan konstruksi jalan bypass Awang menuju Kuta memang dikerjakan balai jalan. Untuk mendukung event MotoGP 2022 mendatang perbaikan harus dilakukan untuk mengantisipasi banjir.

"Itu kan untuk mendukung MotoGP. Jadi sama-sama. Kita masukkan ke dalam percepatan penanganan itu juga," ujarnya. 

Selain fokus membenahi jalan jebol, PT ITDC juga fokus memperbaiki saluran air di dalam Sirkuit Mandalika. "Ini juga sedang kita kerjakan. Tapi malah banjirnya di sini, gitu. Ini juga kawasan kita kan," ujar Bram. 

Untuk perbaikan jalan jebol PT ITDC juga telah melakukan koordinasi bersama kontraktor untuk melakukan percepatan perbaikan sesuai masterplane. "Semoga semuanya terintegrasi dengan BWS BPJN dan ITDC. Sehingga debit air yang besar kira-kira yang dibutuhkan gorong-gorongnya ada berapa," pungkas Bram.

Baca Juga: Kades Sukadana Bantah Warga Jebol Jalan Bypass Awang-Kuta

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya