17 Tahanan Mengamuk dan Kabur dari Lapas Raba Bima

Enam penjaga lapas ketakutan dan terpaksa membuka kunci

Kota Bima, IDN Times – Ratusan narapidana (napi) atau tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kecamatan Raba Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat ricuh pada Selasa (1/2/2022) sekitar pukul 16:30 WITA.  Kericuhan itu mengakibatnya 17 tahanan kabur.

Kepala Rutan Kelas II B Raba Bima Saleh mengaku bahwa kericuhan di Rutan Raba Bima diduga karena ulah salah satu napi atas nama M Rifaid alias Mega. Saleh mengatakan bahwa Mega berhasil memprovokasi para napi sehingga terjadi kericuhan dan berhasil kabur keluar Rutan.

1. Tujuh napi diamankan, 10 buron

17 Tahanan Mengamuk dan Kabur dari Lapas Raba Bimapenningtonsheriff.org

Salah satu napi atas nama Mega meminta keluar menuju Kajaksaan Negeri Kota Bima. Dia berencana untuk mendesak pihak kejaksaan agar kasusnya segera ditangani. Sebanyak 27 napi berhasil kabur. Namun tujuh di antaranya sudah berhasil diamankan. Sementara sisanya masih buron atau dalam pengejaran.

“Jadi si Mega ini mau keluar ke Kejaksaan. Akhirnya semua napi terprovokasi ikut keluar di tiap-tiap blok Rutan. Meraka pun memaksa keluar dari Rutan,” ujar Saleh melalui sambungan telepon kepada IDN Times, Selasa malam.

Dijelaskannya, Mega meminta keluar ke Kejaksaan untuk meminta kejelasan kasus yang dia alami. Saleh mengatakan bahwa tahanan atas nama Mega telah berdamai dengan korban penganiayaan yang pernah dilakukan Mega beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Residivis di Lombok Utara ini Bobol Rumah dan Curi Celana Dalam

2. Napi merusak jendela Rutan

17 Tahanan Mengamuk dan Kabur dari Lapas Raba BimaIlustrasi tahanan yang diborgol. unsplash.com/4711018

Menurut Saleh, tahanan atas nama Mega merasa kasus penganiayaan yang pernah ia lakukan sudah ada kesepakatan damai dengan korban. Akhirnya, Mega memprovokasi para pimpinan atau senior yang ada di setiap blok-blok Rutan untuk ikut menuju Kejaksaan Negeri Raba. Mereka berencana keluar dengan cara menerobos dan merusak ruang tahanan di Rutan.

“Sejumlah kaca di Rutan pecah. Dan 17 tahanan berhasil kabur,” katanya.

Setelah dilakukan pengejaran oleh gabungan anggota Polres Bima Kota, Batalyon C Brimob NTB, Kodim 1608 Bima, Rutan Kelas IIB Bima, Polsek Rasanae Timur, tujuh orang telah berhasil ditangkap.

Sementara Mega dilarikan ke RSUD Kota Bima untuk perawatan. Tangan kirinya dijahit karena terkena pecahan kaca jendela saat merusak ruang tahanan. 

“Setelah ditangani tim medis, kemudian Mega kembali ke rumah tahanan,” katanya.

3. Enam orang petugas ketakutan hingga membuka pintu Rutan

17 Tahanan Mengamuk dan Kabur dari Lapas Raba Bimailustrasi dipenjara (pexels.com/RODNAE Productions)

Dari enam petugas jaga merasa ketakutan setelah para tahanan berhasil merusak fasilitas Rutan Kelas II B Raba. Salah satu dari petugas terpaksa membuka kunci rutan saat tahanan memaksa keluar.

Selain itu, akibat memaksa keluar, salah satu penjaga Rutan mengalami luka akibat kena lemparan batu. Ada juga yang mengalami luka lebam terkena pukulan para tahanan yang kabur.

“Beberapa tahanan lempar pot dan batu. Dari 247 hanya sekian orang berhasil kabur,” katanya.

Saleh juga mengaku banyaknya tahanan yang melawan tentu tidak sanggup ditahan oleh enam petugas rutan yang bertugas.

Tujuh orang tahanan berhasil diamankan kembali. Sementara 10 orang tahanan yang kabur masih dalam pengejaran Porles Bima Kota, Batalyon C Brimob NTB, Kodim 1608 Bima, Rutan Kelas IIB Bima, Polsek Rasanae Timur.

Baca Juga: Residivis Jambret di Bima ini Babak Belur Diamuk Massa

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya