Diproduksi A24, Ini 7 Makna Kehidupan dari Film Past Lives
A24
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ditulis dan disutradarai langsung oleh Celine Song, Past Lives pertama kali tayang pada ajang Sundance Film Festival 2023. Menceritakan tentang Hae Sung dan Nora yang terpisah sejak usia 12 tahun dan bertemu kembali setelah 24 tahun lamanya.
Nora dikenal dengan nama Na Young sebelum meninggalkan Korea pada usia 12 tahun karena mengikuti orangtuanya yang berimigrasi ke Kanada. Ia adalah sosok perempuan kecil yang ambisius dan mudah menangis. Sedangkan Hae Sung merupakan sosok laki-laki yang disukainya kala itu.
Ditinggal tanpa sebuah salam perpisahan yang layak, Hae Sung berusaha mencari kabar tentang Na Young melalui media sosial tanpa tahu bahwa perempuan kecil yang ia kenal sebagai Na Young telah berubah menjadi Nora Moon.
12 tahun kemudian, Nora merantau ke New York dan menjadi penulis. Entah takdir atau hanya kebetulan, suatu hari Nora yang sedang bertukar kabar dengan ibunya melalui telepon iseng mencari nama teman-teman lamanya di media sosial. Saat mencari nama Hae Sung, ia sadar bahwa ternyata Hae Sung mencarinya selama ini lewat situs film milik ayahnya yang bekerja sebagai sutradara.
Mulai dari situ, ia banyak mengobrol secara virtual dengan Hae Sung. Perbedaan waktu bukan menjadi masalah untuk mereka pada awalnya. Namun, suatu hari Nora meminta Hae Sung untuk tidak lagi menghubunginya. Ia merasa bahwa ambisinya sebagai penulis di New York harus dipenuhi. Ia ingin mendapat penghargaan di sana.
12 tahun kembali berlalu, Hae Sung yang sudah bekerja di Cina suatu hari berniat mengunjungi Nora ke New York. Menempuh 14 jam perjalanan dari Korea, ia akhirnya dapat melihat langsung wajah Nora yang dirindukan.
Menjelajahi New York bersama Nora, Na Young kecilnya, membuat Hae Sung menyadari banyak hal. Takdirnya dengan Na Young, hingga jalan hidup yang harus ia tempuh. Bukan hanya soal masa lalu, lebih dari itu ada realita yang mau tidak mau harus ia hadapi.
1. Hidup dipenuhi dengan pilihan. Setiap perubahan selalu diiringi dengan risiko
A24Mewarisi kepribadian orangtuanya, Nora adalah seseorang yang berani mengambil langkah besar dalam hidupnya. Ia paham bahwa setiap pilihan yang diambil, selalu dibarengi dengan konsekuensi.
Butuh dua kali imigrasi untuk menetap di New York sendirian, Nora menjadi terlatih dengan segala kerumitan di hidupnya. Sedangkan Hae Sung hidup dengan perhitungan yang matang.
2. Sebagian besar kehidupan ditentukan oleh takdir, sebagiannya lagi dengan usaha
A24Seperti yang dibilang Nora dalam filmnya, ada sebuah kata dalam bahasa Korea yaitu In-Yun yang berarti ketetapan atau takdir. Berasal dari ajaran Buddha tentang masa lalu dan reinkarnasi, In-Yun berpusat pada bagaimana hubungan antar manusia bekerja.
Konon, jika dua orang asing berpapasan di jalanan dan ujung pakaian mereka bersentuhan tanpa sengaja, maka berarti terdapat sesuatu di antara mereka di masa lalu. Sedangkan jika dua orang menikah, maka terdapat 8000 lapisan In-Yun di antara mereka dalam 8000 jenis kehidupan di masa lalunya pula.
Hae Sung dan Na Young yang dikenalnya sudah tentu memiliki In-Yun. Namun, mereka tidak memiliki lapisan In-Yun sebanyak itu. Mereka hanya ditakdirkan untuk saling bertemu. Berbeda dengan hubungan antara Nora dan Arthur, suaminya. Mereka jelas memiliki 8000 lapisan In-Yun.
Terlepas dari takdir itu, Hae Sung tidak pernah benar-benar berjuang demi Na Young saat mereka masih menjalin komunikasi virtual. Ia hanya peduli dengan pekerjaan, keinginan, dan kehidupannya saat itu. Padahal, jelas Na Young meminta kepastian kala itu.
Baca Juga: 5 Gangguan Tidur dalam Psikologi Abnormal yang Perlu Diwaspadai
3. Masa lalu memang hal yang penting, tetapi kehidupan yang di depan mata ada untuk dijalani
A24Nora meninggalkan perempuan kecil bernama Na Young dalam dirinya bersama Hae Sung di Korea selama lebih dari dua puluh tahun. Setelah pindah ke New York, ia menyadari banyak realita dalam hidup. Nora paham bahwa ia harus tetap menjalani hidupnya di sana.
Meski awalnya ia sering menangis di sana, New York sangat melekat dalam dirinya. Apalagi menjadi penulis, ia tidak pernah melewatkan waktu latihannya bersama penulis lain sama sekali. Di sanalah ia bertemu Arthur, suaminya yang juga penulis.
Nora paham betul bahwa saat ini, kisahnya dengan Hae Sung tidak lebih dari sekadar kisah masa lalu. Apa yang ada di depannya saat ini harus tetap ia jalani, meski tanpa kehadiran Hae Sung.
4. Pada akhirnya, perbedaan tidak selalu berakhir menyenangkan. Itu realitanya
A24Sejak kecil, Hae Sung dan Nora punya banyak sekali perbedaan. Nora yang ambisius, sedangkan Hae Sung yang tidak pernah menunjukkan perasaannya. Nora bahkan pernah menangis karena nilai Hae Sung lebih tinggi darinya.
Kemudian setelah dua belas tahun, Nora yang hidup di New York sebagai penulis selalu menyukai tantangan. Ia hidup dengan alasan yang jelas. Nora sangat tidak sabar dengan sebuah ketidakpastian. Sedangkan Hae Sung yang penuh perhitungan cenderung sulit menentukan pilihan.
Hae Sung terlalu takut salah langkah hingga melewatkan banyak kesempatan dalam hidupnya. Ia terlalu pemikir. Bahkan sejak kecil, ia menyukai hal yang stagnan. Sementara Nora mendaki seumur hidupnya. Nora tidak pernah takut akan perubahan.
5. Seseorang yang ditakdirkan buat kita akan datang di waktu yang tepat
A24Kehadiran Arthur dalam hidup Nora adalah sebuah ketetapan takdir. Bertemu saat camp penulis, mereka akhirnya menjalin hubungan hingga menikah dan menetap di New York.
Arthur yang merupakan orang Amerika sangat baik pada Nora. Ia rela mempelajari bahasa Korea hanya untuk mengerti apa yang dikatakan Nora saat mimpi. Meski sering merasa insecure, Arthur mencoba mengerti dengan masa lalu Nora dan Hae Sung.
6. Butuh sebuah perpisahan yang jelas untuk melangkah maju ke depan
A24Kehadiran Hae Sung di New York adalah langkah yang benar bagi dirinya dan Nora. Hae Sung merasa harus memberikan salam perpisahan yang layak untuk Na Young kecil, hal yang tidak sempat ia lakukan dua puluh empat tahun yang lalu.
Perpisahan dari Hae Sung membuat Nora sadar bahwa ternyata ia juga butuh mengatakan selamat tinggal pada Na Young berusia 12 tahun dalam dirinya. Itu hal paling baik bagi keduanya untuk memulai kembali hidup mereka masing-masing.
7. Komunikasi adalah kunci paling utama dalam sebuah hubungan
A24Setelah kunjungan Hae Sung ke New York dan menghabiskan waktu berdua selama beberapa hari, Nora akhirnya mendapatkan penjelasan mengapa Hae Sung mencarinya dua puluh tahun yang lalu.
Hae Sung merasa kesal tidak sempat mengucapkan selamat tinggal yang layak waktu itu. Mereka sadar bahwa masing-masing hanyalah remaja biasa yang tidak tahu apa itu perpisahan yang layak kala itu.
Maka dari itu, Hae Sung menemui Nora di New York. Mereka menyelesaikan hal yang dibiarkan terpendam bertahun-tahun lamanya demi melangkah maju ke depan dan meninggalkan masa lalu di belakang sebagai pelajaran.
Tidak ada yang salah di antara Hae Sung dan Nora. Mereka hanya manusia yang hidup dengan takdir dan realita yang harus dihadapi setiap hari.
Jadi, bagaimana, nih? Sudah siap menonton film Past Lives? Jangan lupa siapin tisu, ya!
Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Aquaponik, Bisa Dicoba di Rumah Nih!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
