Ketua Umum Asprov PSSI NTB Mori Hanafi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Dalam PON 2028, sebanyak 54 cabang olahraga akan diperlombakan dan dipertandingkan. Dimana, gelaran multievent olahraga itu akan dibagi dua. Sebanyak 27 cabor akan diperlombakan dan dipertandingkan di NTB dan 27 cabor di NTT.
Untuk persiapan pembenahan infrastruktur PON 2028, Mori menyebutkan estimasi kebutuhan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp6 triliun. "Kalau estimasi perbaikan infrastruktur PON ini triliunan. Bisa sampai Rp5-6 triliun. Bangun stadion saja sudah Rp2,4 triliun," sebut Mori.
Sebelumnya, Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) tuan rumah PON XXII tahun 2028, sudah turun ke NTB. TPP yang diterjunkan KONI Pusat itu sudah bekerja melakukan verifikasi terhadap venue-venue atau tempat bertanding cabor yang telah ditetapkan sebagai arena pertandingan multievent nasional tersebut.
TPP KONI Pusat berkeliling meninjau beberapa venue yang ada di Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kota Mataram. Tim verifikasi dibagi menjadi dua. Satu tim menuju Lombok Tengah dengan didampingi Andy Hadianto, mmantan Ketua Umum KONI NTB dan pengurus KONI NTB lainnya. Satu tim lagi meninjau venue yang ada di Lombok Barat dan Kota Mataram, dengan pendamping Suhaimi, Wakil Ketua KONI NTB bersama pengurus KONI NTB lainnya.
Di Lombok Tengah, TPP meninjau Sirkuit Lantan (venue motocross), Pantai Mandalika Kuta (venue voli pasir dan voli indoor), Sirkuit Mandalika (venue balap motor), Bukit Are Guling (venue gentole) dan Bukit Lancing (venue paralayang). Di Lombok Barat, TPP menuju GOR Tripat Gerung (venue futsal), Bypass Gerung - Mataram (venue balap sepeda), Meninting (venue BMX). Sementara di Kota Mataram, TPP meninjau GOR 17 Desember Turida (venue atletik, basket, tarung derajat), GOR Bhakti Mulia (venue alternatif basket) dan Gelanggang Pemuda Mataram (venue panjat tebing).