Seorang Ayah di Mataram Tega Cabuli Anak Kandungnya

05 Agu 2024, 13:40 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual (IDN Times)

Mataram, IDN Times - Seorang ayah di wilayah Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), inisial M (38), tega mencabuli anak kandungnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA). Pria yang bekerja sebagai pedagang itu mencabuli anak kandungnya dengan memberi ancaman terhadap korban.

"Orangtuanya itu menyetubuhi anaknya dengan cara mengancam. Ayahnya mengatakan kalau korban tidak mau bersetubuh dengannya, maka akan menceraikan ibunya. Oleh sebab itu anaknya mau," tutur Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama dikonfirmasi Senin (5/8/2024).

1. Korban menceritakan ke tetangga

ilustrasi kekerasan (pixabay.com)

Yogi menceritakan peristiwa pencabulan yang dialami korban terjadi pada 27 Juli 2024 malam. Keesokan harinya, korban menceritakan peristiwa yang dialaminya ke tetangganya. Kemudian, tetangga korban melaporkan ke ibu kandungnya.

"Tetangganya ini melaporkan ke ibunya. Ibunya melaporkan ke polisi. Peristiwa pencabulan ini dialami korban dari SMP kelas III sampai SMA kelas II," jelas Yogi.

2. Kronologi peristiwa pencabulan yang menimpa korban

ilustrasi korban pelecehan seksual (freepik.com/freepik)

Pada Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar pukul 19.00 WITA, ibu korban baru pulang dari rumah orangtuanya. Kemudian ibu korban diceritakan oleh tetangganya terkait peristiwa pencabulan yang dialami anak kandungnya.

Setelah itu, ibu korban menanyakan langsung ke anaknya. Kemudian korban mengaku telah disetubuhi ayah kandungnya sejak masih SMP pada 2021. Kejadian terakhir pada Sabtu, 27 Juli 2024 sekitar pukul 22.00 WITA, pada saat itu ibu korban sedang menginap di rumah orangtunya.

Selanjutnya, ibu korban menanyakan kejadian itu ke suaminya. Suaminya mengaku telah melakukan persetubuhan terhadap korban.

3. Korban mengalami trauma

ilustrasi kekerasan seksual (dok. alodokter)

Atas kejadian tersebut korban mengalami trauma dan merasa ketakutan. Selanjutnya, Tim Resmob Polresta Mataram membawa terduga pelaku dan barang bukti ke Polresta Mataram guna proses hukum dan penyidikan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka sobek lama pada alat kelamin korban. Kini, pelaku sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik PPA Satreskrim Polresta Mataram.

Pelaku dijerat Pasal 81 (1) Jo pasal 76D UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 terang Perlindungan anak Jo UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2002 tentang perubahan kedua atas UU no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak menjadi UU.