Satu Bangunan Milik Warga Lombok Utara Ambruk Akibat Gempa

Lombok Utara, IDN Times - Gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Selasa (14/5/2024) pukul 16.11.10 WITA mengakibatkan satu bangunan bekas dapur yang sudah lama tak dipergunakan milik Sulaiman di Dusun Jambianom Desa Medana Kecamatan Tanjung Lombok Utara ambruk.
Selain itu, satu unit rumah milik Junaidi di Dusun Selebung Desa Sama Guna Kecamatan Tanjung Lombok Utara rusak ringan. Rumah milik Junaidi menganga di sebagian sisi rumah.
"Satu unit bangunan bekas dapur yang lama tidak dipergunakan ambruk atas nama Sulaiman dan satu unit rumah atas nama Junaidi rusak ringan," kata Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi di Mataram, Selasa (14/5/2024) petang.
1. BPBD kabupaten/kota lakukan analisa dampak gempa bumi

Ahmadi menjelaskan laporan dampak bencana gempa bumi itu hingga pukul 18.00 WITA. Saat ini, BPBD Lombok Utara sedang melakukan proses pendataan. Ada pun upaya yang dilakukan melakukan koordinasi dengan BMKG dan BPBD Kabupaten/Kota di NTB.
Kemudian, melakukan pelaporan dan penyebaran informasi. Selain itu, BPBD Kabupaten/Kota saat ini sedang melakukan analisa dampak bencana gempa bumi. "Kondisi saat ini masih aman terkendali," terangnya.
2. Masyarakat diimbau tetap tenang

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, masyarakat agar memeriksa dan me.astikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan. Ia juga mengimbau masyarakat agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG.
3. Akibat sesar naik utara Lombok

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan gempa yang terjadi memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,46° LS ; 116,05° BT, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, NTB pada kedalaman 16 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok back arc thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ardhi mengatakan gempa dirasakan di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa. Kemudian Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli dengan skala intensitas III MMI.
Selanjutnya, getaran gempa juga terasa di daerah Tabanan Bali dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 15.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).