Angin Kencang, Pelabuhan Kayangan - Poto Tano Beroperasi Buka-Tutup

Dibuka jika cuaca membaik, ditutup jika cuaca buruk

Lombok Timur, IDN Times - Cuaca buruk berupa angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak dua hari terakhir hingga saat ini, hal tersebut tidak terlalu berdampak terhadap operasional penyeberangan di pelabuhan Kayangan Lombok Timur (Lotim) menuju Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). 

Otoritas pelabuhan Kayangan tetap membuka penyeberangan dengan sistem buka-tutup. Dengan demikian tak ada penumpukan kendaraan yang akan melewati Selat Alas tersebut.

1. Tetap beroperasi

Angin Kencang, Pelabuhan Kayangan - Poto Tano Beroperasi Buka-TutupPenumpang saat naik di kapal feri di Pelabuhan Kayangan Lotim (IDN Times /Ruhaili)

Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan, Didik J Prasetia mengatakan dampak angin kencang menyebabkan penyeberangan lintas Kayangan Pototano dioperasikan dengan sistem buka-tutup. Artinya, penyeberangan akan dibuka apabila cuaca membaik dan ditutup jika sebaliknya. 

"Tadi malam pukul 23:20 WITA kami menunda keberangkatan dan dibuka kembali pukul 03:30 WITA dini hari, dan tidak menutup kemungkinan apabila cuaca kembali kurang bersahabat kami akan menunda kembali keberangkatan," terang Didik.

Baca Juga: Taruhan Balap Lari dan Balap Liar di Lotim Semakin Marak saat Ramadan

2. Telah keluarkan imbauan

Angin Kencang, Pelabuhan Kayangan - Poto Tano Beroperasi Buka-TutupPelabuhan penyebrangan Kayangan (IDN Times/Ruhaili)

General Manager (GM) PT ASDP Pelabuhan Kayangan, Heru Wahyono mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan kaitan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran baik bagi operator kapal, kru maupun penggunaan jasa penyeberangan. Hal itu untuk mewaspadai kecepatan angin di lautan yang mencapai 25-30 knot dengan area perairan gelombang sedang 1.25-2.50 meter.

Untuk saat ini pihaknya tetap mengoperasikan kapal penyebrangan, karena pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menunda penyebrangan. Jadi penundaan penyebrangan saat ini sifatnya situasional yang diterapkan oleh Koordinator Satuan Pelayanan Balai Pengelola Transportasi Darat (Korsatpel BPTD).

"Jadi untuk masalah penundaan menjadi domainnya Korsatpel, artinya operator pun juga sama ketika Korsatpel memandang bahwa kecepatan angin, terus ombak dirasa membahayakan bagi pelayaran pastinya akan diambil langkah itu penundaan," ungkap Heru, Kamis (14/3/24).

3. Terus berkoordinasi dengan BMKG

Angin Kencang, Pelabuhan Kayangan - Poto Tano Beroperasi Buka-Tutupilustrasi Bibit Siklon 91S (bmkg.go.id)

Karena kondisi cuaca buruk ini, pihak ASDP Pelabuhan kayangan bersama Korsatpel BPTD terus melakukan kordinasi dengan pihak BMKG. Terutama kaitannya dengan kecepatan angin yang berpotensi meningkat di tengah laut, yang bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Potensi penundaan itu masih tetap ada jika angin kencang ini masih berlangsung.

"Jadi angin di darat dan di tengah laut itu berbeda, ketika ada informasi dari kapal bahwa kecepatan angin sekian yang dirasakan membahayakan pelayaran, Korsatpel BBTD pasti akan mengambil langkah," imbuhnya.

Baca Juga: Innalillahi, Imam Salat Tarawih di Lotim Meninggal pada Rakaat ke-6

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya