Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Penyebab Gempa M 4,3 di Mataram pada Senin 19 Februari 2024

Episenter gempa magnitudo 4,3 yang mengguncang Kota Mataram, Senin (19/2/2024) pagi. (dok. BMKG)
Episenter gempa magnitudo 4,3 yang mengguncang Kota Mataram, Senin (19/2/2024) pagi. (dok. BMKG)

Mataram, IDN Times - Gempa bumi tektonik Magnitudo 4,3 menggetarkan wilayah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (19/2/2024) pukul 08.00.25 WITA. Berdasarkan hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Mataram, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,49° LS; 115,93° BT.

"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km Barat Daya Lombok Barat, NTB pada kedalaman 41 km," ungkap Kepala Stasiun Geofisika Mataram Adhianto Septiadhi, Senin pagi (19/2/2024).

1. Pengaruh aktivitas lempeng Indo-Australia

ilustrasi pergerakan lempeng tektonik (australian.museum)
ilustrasi pergerakan lempeng tektonik (australian.museum)

Ardhi menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Hal ini akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah dengan skala II Modified Mercalli Intensity (MMI). "Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," jelasnya.

2. Tidak berpotensi tsunami

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Adhianto Septiadhi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Adhianto Septiadhi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hingga saat ini, kata Ardhi, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga hari Senin, 19 Februari 2024 pukul 08.27 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ucapnya.

3. BMKG imbau masyarakat hindari bangunan retak

ilustrasi rumah yang terkena gempa (pixabay.com/Angelo_Giordano)
ilustrasi rumah yang terkena gempa (pixabay.com/Angelo_Giordano)

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbaunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us