WNA yang Tewas di Puncak Rinjani Belum Berhasil Dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Pendaki kelahiran Israel, Boaz Bar Anam yang tewas terjatuh dari puncak Gunung Rinjani masih belum berhasil dievakuasi. Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Portugis tersebut jatuh dari tepi jurang puncak Gunung Rinjani pada Jumat (19/8/2022).
Tim SAR gabungan telah berupaya melakukan evakuasi sejak Sabtu (20/8/2022) dan Minggu (21/8/2022). Namun, proses evakuasi korban dari lokasi kejadian perkara (LKP) mengalami kendala angin kencang dan medan yang sulit di puncak Gunung Rinjani.
1. Cuaca ekstrem di puncak Rinjani
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady menjelaskan pada Minggu, 21 Agustus 2022, Tim evakuasi kembali melakukan proses evakuasi ke Puncak Gunung Rinjani. Namun kondisi cuaca yang ekstrem di puncak Rinjani menjadi kendala dalam proses evakuasi terhadap korban.
"Dalam proses evakuasi, tim mengalami kendala cuaca seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh," ungkap Dedy, Minggu (21/8/2022) malam.
Baca Juga: Jalur Pendakian ke Puncak Rinjani Ditutup selama Evakuasi Korban
2. Evakuasi dilanjutkan
Dedy menjelaskan Tim Evakuasi belum berhasil mengevakuasi korban sampai Minggu (21/8/2022). Sehingga proses evakuasi akan kembali dilanjutkan pada Senin (22/8/2022), hari ini.
Balai TNGR menutup sementara jalur menuju puncak Gunung Rinjani. Penutupan sementara ini dilakukan hingga tuntasnya proses evakuasi terhadap korban. Selama proses evakuasi berlangsung, para pendaki hanya diperbolehkan sampai Pelawangan Sembalun. Sedangkan jalur menuju Puncak Rinjani untuk sementara ditutup.
3. Dua tim bergantian lakukan proses evakuasi
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH menjelaskan ada dua tim yang melakukan upaya evakuasi terhadap korban. Pada Minggu (21/8/202), Tim 2 bergerak dari Pelawangan menuju puncak Gunung Rinjani pada 04.05 Wita. Tim 2 tiba di puncak pukul 09.05 Wita.
Setelah melakukan assesmen dan persiapan, pada pukul 10.00 Wita, Sortie I dari Basarnas mencoba turun ke lokasi korban. Sekitar pukul . 15.16 Wita, mendapatkan informasi bahwa Sortie I dari Basarnas sudah naik kembali, dan digantikan oleh Sortie II dari SAR Unit Lombok Timur.
Selanjutnya pada pukul 16.00 Wita, Sortie II kembali ke puncak dengan hasil nihil. Pada pukul 16.30 Wita, Sortie II kembali ke Pelawangan Sembalun karena cuaca kurang mendukung dan waktu sudah mulai gelap.
Baca Juga: SAR Mataram Evakuasi WNA Australia yang Hanyut hingga Samudra Hindia