Kronologi Keributan di Bandara Lombok, Sopir Travel Pukul Penjemput
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Keributan terjadi di Bandara Internasional Lombok, Rabu (5/4/2023) sekitar pukul 15.00 Wita. Terjadi baku hantam antara sopir travel dengan penjemput penumpang.
Manager Humas PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto dikonfirmasi Kamis (6/4/2023) menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Ia menjelaskan peristiwa tersebut telah berakhir dengan damai.
1. Penjemput tidak mengindahkan arahan petugas parkir
Arif menjelaskan pada pukul 15.00 Wita, mobil penjemput merapat ke selasar pick-up zone barat dan berhenti untuk parkir. Oleh petugas parkir, penjemput tersebut diarahkan untuk memarkir kendaraannya terlebih dahulu di tempat parkir kendaraan roda 4 sebelah barat sembari menunggu kedatangan penumpang yang akan dijemputnya.
Penjemput tersebut dinilai tidak mengindahkan arahan petugas parkir. Kemudian petugas parkir kembali menegur penjemput dan memintanya untuk memarkir kendaraannya terlebih dahulu dikarenakan akan menyebabkan kemacetan di jalur mobil selasar penjemputan (pick-up zone) sebelah barat.
Baca Juga: Utang Proyek Pokir Dewan di Dinas Perkim NTB Capai Rp173 Miliar
2. Penjemput dipukul beberapa sopir travel
Karena penjemput menolak arahan petugas parkir dengan nada tinggi, maka terjadilah adu mulut di antara keduanya. Kemudian beberapa sopir travel yang melihat kejadian itu melakukan tindakan pemukulan terhadap penjemput tersebut.
Selanjutnya, pada pukul 15.17 Wita, petugas BKO TNI AD beserta petugas Airport Security yang berada di lokasi mengamankan penjemput. Dia dibawa ke posko Airport Security yang berada di lobby terminal dan memanggil petugas parkir.
3. Penjemput dan petugas parkir dimediasi
Arif menambahkan petugas BKO TNI AD beserta petugas Airport Security melakukan proses mediasi antara penjemput dengan petugas parkir. Bertindak selaku mediator adalah Airport Security Supervisor on-duty dan Kepala Subsektor Bandara.
"Pukul 16.00 Wita, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai. Selanjutnya penjemput meninggalkan area Bandara Lombok," tandas Arif.
Baca Juga: 208.766 KK Warga NTB Tinggal di Rumah Kumuh, Lombok Timur Terbanyak