Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Sumbawa

Akibat aktivitas lempeng Indo - Australia

Mataram, IDN Times - Gempa tektonik magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (7/11/2023) pukul 12.36.38 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,35° LS ; 118,07° BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 kilometer arah Barat Daya Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada kedalaman 38 km.

1. Akibat aktivitas subduksi lempeng Indo - Australia

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang SumbawaKondisi lempeng Indo-australia/dok. BMKG Mataram

Ardhi mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal. Gempa tersebut akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).

"Hingga pukul 12.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ungkap Ardhi.

Baca Juga: 1.137 Guru Honorer di Bima Lolos PPPK Tanpa Tes

2. Tidak berpotensi tsunami

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang SumbawaKepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Plampang, Empang, Tarano, Sumbawa. Gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

3. Hindari bangunan yang retak

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang SumbawaIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Ardhi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.

Baca Juga: 412 Guru Honorer Pemprov NTB Langsung Lulus Jadi PPPK Tanpa Tes 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya