Meski Bukan Gangster, Polisi Tetap Buru Pelaku Penganiayaan di Mataram

Mataram, IDN Times - Kapolresta Mataram Kombes Pol Ariefaldi Warganegara menyatakan penganiayaan terhadap seorang warga di Jalan Adi Sucipto Kota Mataram pada Minggu (16/2/2025) pukul 04.00 WITA bukan ulah gangster.
Dia mengatakan pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban terindikasi merupakan kelompok motor yang sering melakukan balap liar.
"Jadi orang-orang ini mencoba mungkin menarasikan atau mem-framing-kan bahwa itu ada gangster. Karena sampai sekarang kita melakukan penyelidikan. Yang sudah teridentifikasi itu adalah kelompok motor. Karena mereka adalah kelompok motor yang biasanya akan tanding balap-balapan, balap liar dan sebagainya," kata Ariefaldi dikonfirmasi di Mataram, Jumat (21/2/2025).
1. Polresta Mataram buru pelaku

Dia menjelaskan Satreskrim Polresta Mataram telah meminta keterangan dari korban. Dari keterangan korban, polisi sedang melakukan pendalaman dan memburu pelaku.
"Anggota (Polresta Mataram) masih bekerja untuk penyelidikan di lapangan. Tetapi kami sudah merespons melakukan KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) setiap malam bahkan di-back up oleh Polda NTB, Pol PP, TNI," terangnya.
Aparat kepolisian bersama TNI dan Satpol PP melakukan KRYD mulai dari jam 12 malam. Dia mengatakan kejadian yang menimpa korban terjadi setelah aparat kepolisian selesai melakukan KRYD.
"Setelah lewat KRYD baru kejadian. Kasus ini masih penyelidikan, kita petakan kelompok dari mana orang-orangnya. Untuk yang saat ini, pelakunya masih kita lakukan pencarian. Kewajiban kami untuk mengungkap itu semua," tegasnya.
2. Masifkan KRYD hingga Polsek

Ariefaldi mengungkapkan bahwa memang banyak anak muda yang melakukan balap liar pada malam hari di wilayah Kota Mataram. Mereka main kucing-kucingan dengan aparat kepolisian.
Sehingga, pihaknya sedang memasifkan KRYD hingga jajaran Polsek. Seluruh Polsek di jajaran Polresta Mataram telah diminta melakukan KRYD terbatas setiap malam di wilayah masing-masing untuk menekan aksi kriminalitas.
Untuk mencegah aksi kriminalitas di wilayah Kota Mataram, pihaknya bersama Pemkot Mataram sedang membangun Command Center. Pembangunan Command Center merupakan hibah dari Pemkot Mataram. Dengan adanya Command Center, maka daerah-daerah yang menjadi pusat keramaian dan jalan-jakan di Kota Mataram akan dipasangi CCTV.
"Tetapi yang pang perlu dipahami, kami masih mengangap narasi gangster itu tidak ada. Tetapi apakah itu permasalahan antar individu. Mungkin mereka minum minuman keras dan sebagainya. Karena beberapa kejadian selama ini seperti itu. Beberapa kali kita selesaikan, kita damaikan mereka," tutur Ariefaldi.
3. Sejumlah titik ruas jalan rawan balap liar di Kota Mataram

Ariefaldi mengatakan ada sejumlah titik ruas jalan yang rawan balap liar di Kota Mataram. Biasanya, jalan yang mulus dan lurus sering digunakan untuk aksi balap liar oleh kelompok-kelompok motor. Seperti Jalan Udayana, Jalan Sayang-Sayang, dan Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram.
Untuk mencegah aksi balap liar ini, pihaknya menerjunkan hampir 100 personil setiap malam dibantu Polda NTB, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP. Ariefaldi mengimbau para orang tua agar menjaga anaknya masing-masing.
Dia mengaku sedih melihat ada anak-anak muda yang masih keluyuran di atas jam 12 malam. Selain rawan menjadi korban tindakan kriminal, mereka juga bisa menjadi pelaku.
"Masa' sampai subuh anaknya gak dicari. Kita sedih, mereka jadi pelaku dan korban kejahatan. Bantu support kami dengan jaga anak masing-masing. Jangan dibiarkan keluyuran, tidak pulang berhari-hari. Jangan sampai nanti ketemu anaknya sudah di kantor Polsek atau Polresta Mataram," tandasnya.