Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

521.000 KK Terima Bantuan Beras dan Migor di NTB, Cek Jadwalnya!

Ilustrasi beras kemasan dan minyak goreng.
Ilustrasi beras kemasan dan minyak goreng. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Perum Bulog NTB segera akan menyalurkan bantuan beras sebanyak 20 kilogram dan minyak goreng (Migor) kepada 521.000 Kepala Keluarga (KK) masyarakat kurang mampu di Nusa Tenggara Barat. Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar mengatakan penyaluran bantuan pangan itu dijadwalkan pada pekan ini.

"Bantuan pangan insya Allah minggu ini kita salurkan ke masyarakat. Tinggal menunggu komoditi minyak goreng saja," kata Mara di Mataram, Rabu (12/11/2025).

1. Bantuan pangan untuk bulan Oktober dan November

Penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat miskin di NTB.
Penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat miskin di NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mara menyebutkan total penerima bantuan pangan di NTB sebanyak 521.000 keluarga penerima manfaat. Bantuan pangan berupa beras dan migor itu untuk bulan Oktober dan November 2025.

Masing-masing keluarga penerima manfaat mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter migor. "Kurang lebih 20 kilogram beras yang kita siapkan per penerima manfaat bantuan pangan ditambah minyak goreng 4 liter," sebutnya.

2. Stok beras di NTB cukup untuk setahun ke depan

Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mara mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog di NTB sebanyak 172.000 ton. Dengan stok sebanyak itu, mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga setahun ke depan. Sehingga, dia menegaskan stok pangan di NTB dalam kondisi aman.

Beras tersebut merupakan hasil penyerapan gabah petani pada musim panen 2015. Setelah adanya penyerapan gabah petani, dia berharap ada kepastian pasar beras Bulog.

"Kalau harapan kami kepastian pasarnya, setelah kita serap kepastian pasarnya itu kita salurkan ke mana. Pasarnya kemana. Apakah masuk bantuan pangan, atau penyaluran dalam bentuk ke ASN atau bantuan pangan lainnya," kata dia.

3. Pasok beras ke daerah defisit pangan seperti Bali dan NTT

Ilustrasi beras di gudang Bulog NTB.
Ilustrasi beras di gudang Bulog NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mara mengungkapkan pihaknya juga memasok beras ke daerah yang mengalami defisit pangan seperti NTT dan Bali. Total beras yang sudah dikirim sebanyak 19 ribu ton.

Selain beras, Bulog NTB juga mengirim jagung ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali sebanyak 24 ribu ton. Dia menjelaskan, Bulog NTB setiap tahun memasok beras ke daerah-daerah yang mengalami defisit pangan seperti Bali dan NTT.

"Khusus untuk NTT dan Bali memang defisit beras. Setiap tahun sebelumnya kita lakukan pengiriman dari NTB ke NTT dan Bali," ungkapnya.

Sebelumnya, BPS NTB mencatat luas panen padi pada 2025 diperkirakan sekitar 322,50 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 40,79 ribu hektare atau 14,48 persen dibandingkan luas panen padi di 2024 yang sebesar 281,72 ribu hektare.

Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025 diperkirakan sebanyak 2,04 juta ton GKP, mengalami kenaikan sebanyak 291,63 ribu ton GKP atau 16,65 persen dibandingkan produksi padi GKP di 2024 yang sebanyak 1,75 juta ton GKP.

Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada 2025 diperkirakan sebanyak 1,70 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 242,04 ribu ton GKG atau 16,65 persen dibandingkan produksi padi GKG di 2024 yang sebanyak 1,45 juta ton GKG. Sedangkan produksi beras pada 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 965,64 ribu ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 137,86 ribu ton beras atau 16,65 persen dibandingkan produksi beras di 2024 yang sebanyak 827,79 ribu ton beras.

Produksi padi Provinsi NTB tahun 2025 diperkirakan mengalami peningkatan 16,65 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya luas panen padi yang diperkirakan sebesar 40,79 ribu hektar karena adanya optimalisasi lahan pertanian dengan bantuan pompa air oleh Dinas terkait sehingga terjadi perluasan areal tanam padi serta peningkatan frekuensi tanam padi.

Selain itu, peningkatan bantuan pupuk dan penggunaan varietas benih unggul di beberapa wilayah di Provinsi NTB, turut menyumbang peningkatan produktivitas padi sehingga berdampak pada peningkatan produksi padi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News NTB

See More

Terdakwa Ahmad Heran Dijadikan Tersangka Usai Aniaya Prada Lucky

13 Nov 2025, 05:12 WIBNews