Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi korupsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Mataram, IDN Times - Dugaan korupsi pembangunan kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Sumbawa kini menjadi atensi kejaksaan. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Sumbawa Anak Agung Putu Juniartana Putra mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut kini sudah masuk tahap penyelidikan  bidang pidana khusus (pidsus).

"Kasus ini awalnya ditangani bidang intelijen, waktu itu masih puldata pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan), dan sekarang sudah masuk penyelidikan di pidsus," kata Putra seperti dilansir dari ANTARA pada Jumat (9/12/2022).

1. Saksi dapat dipanggil paksa

ilustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Putra mengatakan bahwa bidang pidsus sedang mengagendakan pemeriksaan saksi. Para pihak yang sebelumnya tidak memenuhi undangan permintaan keterangan saat masih di bidang intelijen, sekarang bisa dipanggil secara paksa.

"Bisa panggil paksa, tetapi semua ada prosedur, apabila tidak memenuhi panggilan lebih dari tiga kali, baru bisa dilakukan panggil paksa," ujarnya.

Saat penanganan masih berjalan di bidang intelijen, pihak kejaksaan mengambil keterangan dari mantan camat, Badan Pertanahan Nasional (BPN), pihak yang mengklaim lahan, dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumbawa. Untuk yang belum juga memenuhi panggilan jaksa ada dari BPKAD Provinsi NTB.

"Tujuan pihak BPKAD NTB dipanggil untuk menyandingkan data. Apakah data yang dimiliki BPKAD NTB dengan Pemkab Sumbawa sudah sesuai atau tidak," ujarnya.

2. Seorang warga klaim kepemilikan lahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di