Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kabupaten Sumba Timur Kembangkan 3 Ribu Hektare Lahan Sorgum

tanaman sorgum (pixabay.com/bmac0)

Kupang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah memusatkan perhatian pada pengembangan pangan lokal, terutama sorgum, di lahan seluas 3.000 hektare.

"Kami kini sedang fokus pada pengembangan sorgum. Meskipun budidaya ini telah dilakukan sejak tahun 2022, namun baru kali ini dilakukan dalam skala besar," ungkap Herman Hunga Njurumana, Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur diberitakan Antara, pada Sabtu (24/2/2024).

1. Pengembangan lahan sorgum tahun 2023

Ilustrasi alih fungsi lahan. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Herman menjelaskan bahwa pada masa tanam 2023, telah ditanam sebanyak 24 ton benih sorgum, dengan pembagian tujuh kilogram per hektare. Saat ini, para penyuluh sedang memberikan pendampingan kepada petani terkait perawatan tanaman tersebut.

Para petani diminta untuk menjaga kebersihan kebun mereka dan melakukan pemantauan secara berkala guna mendeteksi adanya serangan hama atau penyakit.

"Kami berharap masyarakat dapat menggunakan potensi dan sumber daya lokal lainnya untuk mendukung kebutuhan pangan keluarganya," tambahnya.

2. Pengembangan lahan sorgum sejak tahun 2022

ilustrasi tepung sorgum dalam wadah (freepik.com/jcomp)

Sebelumnya, pada tahun 2022, pengembangan sorgum dilakukan di lahan seluas 80 hektare yang berlokasi di Kelurahan Watumbaka dan Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai. Hasil produksi benih sorgum dari lahan tersebut mencapai 10 ton.

Herman menekankan bahwa sorgum memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sorgum cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dan memiliki harga jual yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan jagung.

"Selain itu, sorgum juga membutuhkan jumlah air yang lebih sedikit dibandingkan tanaman lainnya," jelasnya.

3. Pengembangan sorgum di Sumba Timur

Hasil panen sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Meskipun pengembangan sorgum di kabupaten ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketidaksetujuan sebagian masyarakat terhadap tanaman ini dibandingkan dengan jagung, namun pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur terus melakukan sosialisasi mengenai manfaat sorgum.

Saat ini, sebuah gedung telah dibangun sebagai pusat pengelolaan sorgum di Desa Palakahembi. Dinas memberikan bantuan benih dan pendampingan, sementara pengelolaan gedung tersebut dilakukan oleh masyarakat secara swadaya.

Herman berharap bahwa dengan upaya yang terus dilakukan ini, masyarakat akan semakin memahami pentingnya pelestarian pangan lokal seperti sorgum.

"Sorgum memiliki potensi untuk menggantikan jagung atau beras sebagai sumber pangan utama," tutup Herman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us