Nahas, Seorang Pria di Dompu Ditemukan Tewas dalam Kondisi Tergantung

- Pria inisial S (22) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di rumahnya di Dompu, NTB.
- Tim Inavis Sat Reskrim Polres Dompu melakukan olah TKP dan tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban.
- Polisi masih menyelidiki motif dan latar belakang tindakan korban serta memeriksa handphone korban untuk mencari petunjuk tambahan.
Dompu, IDN Times - Seorang pria inisial S (22) Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di rumahnya pada Minggu (16/11/2025). Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh ayah korban, Al (49) sepulang dari ladang.
AI menemukan pintu rumahnya dalam keadaan terkunci. Setelah memanggil berulang kali dan tidak ada respons dari korban, AI mengintip melalui celah pintu dan melihat korban tergantung dengan menggunakan tali.
Penafian: artikel ini memuat informasi tentang bunuh diri. Pembaca diharapkan lebih bijak.
1. Tim inavis langsung olah TKP

Melihat korban yang tergantung, ayah korban berteriak dan mendobrak paksa pintu rumah bersama warga sekitar. Korban kemudian diturunkan dari tali gantungan. Sekira pukul 14.30 Wita, Tim Inavis Sat Reskrim Polres Dompu tiba di lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Dompu untuk dilakukan pemeriksaan medis.
"Begitu dapat laporan tim inavis langsung turun ke lokasi," kata Kasi Humas Polres Dompu, Iptu I Nyoman Suardika dikonfirmasi, Minggu (16/11/2025).
2. Tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban

Hasil pemeriksaan luar oleh dr Muh Fawwaz Kamal, menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban dinyatakan meninggal dunia.
"Pihak keluarga menyampaikan bahwa mereka menerima dan mengikhlaskan kejadian tersebut serta akan membuat surat pernyataan resmi," kata Kasi Humas Polres Dompu.
3. Polisi selidiki penyebab pasti kematian korban

Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan. Tujuannya untuk mengetahui latar belakang tindakan korban,
"Motifnya belum bisa dipastikan dan korban tidak pernah keluhkan masalah apa pun kepada keluarganya maupun lingkungan sekitarnya. Penyidik juga tengah berupaya memeriksa handphone korban guna mencari kemungkinan petunjuk tambahan," pungkasnya.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Bagi warga NTB, Anda bisa menghubungi hotline pencegahan bunuh diri RSJ Mutiara Sukma pada nomor 087757972020 atau melalui aplikasi di playstore. Pengguna android bisa mengunduh aplikasi Mutiara Sukma RSJMS lalu memilih layanan Lapor Budir. Anda akan diarahkan untuk konsultasi secara gratis dengan dokter atau psikiater berpengalaman melalui aplikasi tersebut.
Selain itu, layanan konseling kesehatan jiwa juga tersedia di rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online. terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.


















