Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seorang Bocah di Bima Tewas Tenggelam saat Mandi di Bendungan

Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)
Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)

Bima, IDN Times - Ririn Anggraeni Jaidun ditemukan tewas tenggelam di Bendungan Ama Kari Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jasad bocah berusia 7 tahun itu ditemukan ayahnya dalam kondisi meninggal dunia, Minggu sore (16/4/2023) kemarin.

"Kejadian kemarin sore itu, bahkan korbannya sudah dimakamkan," kata Kapolsek Woha AKP Syaiful Anhar dikonfirmasi IDN Times, Senin (17/4/2023).

1. Tenggelam dan terseret arus

Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)
Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)

Syaiful mengatakan, insiden tersebut berawal saat korban dan beberapa orang rekanya mandi di Bendungan Ama Kari Desa Keli. Ketika sedang asyik mandi, tiba-tiba korban digulung arus hingga hilang dan tenggelam.

"Kebetulan saat itu, di bendung arusnya deras, karena wilayah setempat belum lama diguyur hujan," terangnya.

2. Jasad korban ditemukan oleh ayahnya

Pixabay.com/Sasint
Pixabay.com/Sasint

Kejadian tersebut lantas dilaporkan oleh teman korban ke orang tuanya yang saat itu tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mendengar informasi itu, ayahnya dan warga langsung bergegas ke lokasi.

Setelah 15 menit dicari, korban lalu ditemukan ayahnya tewas tenggelam di dasar bendungan. Korban kemudian dievakuasi ke tepi bendungan untuk diberikan pertolongan pertama,

"Korban saat itu masih gak sadar, meski telah diberikan penanganan awal," bebernya.

3. Dinyatakan meninggal dunia oleh dokter

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam kondisi tersebut, orang tuanya kemudian melarikan korban untuk mendapatkan perawatan medis ke Puskesmas Woha dengan harapan nyawanya dapat tertolong.

"Saat diperiksa, korban langsung dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," tutur Syaiful.

Dari situ, korban langsung dievakuasi ke rumah duka menggunakan mobil ambulance di Desa Keli untuk dimakamkan. Sementara pihak keluarga menolak autopsi jasad, mereka menganggap kematian korban sebagai musibah.

"Korban langsung dipulangkan ke rumahnya setelah dinyatakan meninggal dunia," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni -
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Follow Us

Latest News NTB

See More

Minta Maaf, Dua Turis Inggris Viral Aksi Freestyle Motor di Labuan Bajo

12 Des 2025, 19:33 WIBNews