Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kota Bima Diterjang Banjir dan Angin Kencang, 8 Kelurahan Terdampak

Foto kondisi banjir saat terjang Kelurahan Lewijambu (Dok/Istimewa)
Foto kondisi banjir saat terjang Kelurahan Lewijambu (Dok/Istimewa)

Kota Bima, IDN Times - Siang hingga malam hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/2/2023). Akibatnya, 7 kelurahan terendam banjir setinggi perut orang dewasa dan 1 kelurahan lain diterjang angin kencang.

"Untuk 7 kelurahan ini gak merata direndam ya, tapi hanya beberapa lingkungan tertentu," Kata Kepala BPBD Kota, Gufran dikonfirmasi, Sabtu malam (25/2/2023). 

1. Pemberian ratusan nasi bungkus

Aksi nasi bungkus untuk tukang becak dan buruh gendong Pasar Beringharjo. Instagram/icipono
Aksi nasi bungkus untuk tukang becak dan buruh gendong Pasar Beringharjo. Instagram/icipono

Sejumlah wilayah yang terdampak bencana alam tersebut terdiri dari dari Kelurahan Lewijambu, Melayu, dan Na'e. Kemudian Kelurahan Jatiwangi, Ule, Jatibaru Timur, dan Sambina'e Kecamatan Mpuda.

Saat ini BPBD telah menyediakan 500 nasi bungkus untuk dibagikan ke wilayah yang terdampak. Begitu juga yang dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Mereka masing-masing mendroping 300 nasi bungkus ke setiap wilayah binaan," katanya.

2. Alat berat dikerahkan bersihkan material bawaan banjir

Foto kondisi banjir genangi ruas jalan di Kelurahan Santi (Dok/Istimewa)
Foto kondisi banjir genangi ruas jalan di Kelurahan Santi (Dok/Istimewa)

Menurut Gufran ketinggian banjir tidak merata pada setiap kelurahan. Ada yang hanya setinggi lutut hingga perut orang dewasa, seperti halnya di Kelurahan Santi dengan ketinggian hingga 1,30 sentimeter.

"Ketinggian air di kelurahan Santi 69 sentimeter hingga 1,30 sentimeter. Banjir di sana merendam RT 02, 03 dan 05. Tapi sekarang sudah mulai surut," terangnya.

Sementara untuk kebersihan material bawaan banjir, dia mengaku telah koordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pihaknya meminta agar alat berat diturunkan ke wilayah yang terdampak.

"Sudah kita minta ke PUPR turunkan alat berat untuk bersihkan material bawaan banjir," katanya.

3. Diterpa angin kencang, 4 KK harus kehilangan atap rumah

ilustrasi angin kencang (unsplash.com/Khamkéo Vilaysing)
ilustrasi angin kencang (unsplash.com/Khamkéo Vilaysing)

Selain banjir, pemukiman warga di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasana'e Timur diterpa angin kencang. 4 rumah warga dilaporkan rusak dengan bagian atap ambruk diterpa angin.

"Sore tadi sudah kami droping terpal sebagai atap sementara. Semoga itu bisa membantu," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Sri Gunawan Wibisono
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Follow Us

Latest News NTB

See More

Minta Maaf, Dua Turis Inggris Viral Aksi Freestyle Motor di Labuan Bajo

12 Des 2025, 19:33 WIBNews