Jadi Bacaleg, Milenial Bima ini Bawa Misi Infrastruktur dan Pendidikan

Siap suarakan aspirasi warga, terutama anak muda

Bima, IDN Times - Kehadiran para calon legislatif muda dari kalangan milenial jadi strategi sendiri bagi partai politik untuk mendulang suara dari kalangan muda jelang pesta demokrasi 2024 mendatang. Strategi ini tampak digunakan oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Cabang Bima, guna menggaet suara milenial di daerah setempat.

Salah satu kader milenial yang diterjunkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Bima yakni, M Islamuddin. Dia kini berusia 35 tahun. Islamuddin siap bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) III, yaitu Kecamatan Donggo, Soromadi, Sanggar dan Tambora.

1. Maju Caleg untuk mengabdi kepada masyarakat

Jadi Bacaleg, Milenial Bima ini Bawa Misi Infrastruktur dan PendidikanFoto M Islamuddin (Dok/Istimewa)

Jelo sapaan karib M Islamuddin mengutarakan, keinginan maju Calon Legislatif (Caleg) berangkat dari inisiatif pribadi dan dorongan keluarga. Dia mengaku bahwa niat baik itu tanpa ditunggangi oleh kepentingan yang terselubung.

"Saya maju dalam Pileg ini merupakan panggilan jiwa dan jalan pengabdian terhadap rakyat. Serta didorong dan didukung sepenuhnya oleh keluarga, juga masyarakat," ungkap warga Asal Desa Punti ini pada IDN Times, Sabtu (27/5/2023). 

Diketahui, Jelo memiliki darah politik yang diturunkan dari ayahnya, Almarhum Abdullah H Rasyid. Di orde baru, ayahnya menjadi anggota DPRD Bima dua periode, bahkan pernah menjadi orang nomor satu di Desa Punti. 

2. Jika terpilih, Pemda didorong siapkan beasiswa bagi milenial

Jadi Bacaleg, Milenial Bima ini Bawa Misi Infrastruktur dan Pendidikanindbeasiswa.com

Menurut dia, anak muda harus ambil bagian dalam momentum politik. Apalagi demokrasi sekarang ini bisa dibilang semi virtual. Sehingga milenial tidak boleh apatis dan berdiam diri dari panggung politik. Milenial harus mengambil momentum ini untuk maju dalam kontestasi Pileg 2024, dengan harapan bisa menjadi saluran komunikasi masyarakat di parlemen nanti.

Menurut dia, banyak suara dan harapan milenial yang belum diakomodir pemerintah. Salah satunya pemberdayaan generasi di bidang pendidikan, dengan cara Pemda didorong menyiapkan beasiswa bagi para milenial. 

"Langkah ini untuk menciptakan sumberdaya mumpuni kedepannya," beber mantan Dewan Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) NTB ini.

Tidak hanya itu, pemerintah juga harus didorong untuk menyiapkan wadah pemberdayaan di bidang ekonomi. Contohnya mendorong mereka menyiapkan bantuan anggaran guna menopang usaha milenial atau masyarakat.

Baca Juga: Lowongan Kerja Nakes Bima di Jepang Dibuka, Digaji hingga Rp27 Juta

3. Akan perjuangkan infrastruktur, peningkatan ekonomi hingga wisata

Jadi Bacaleg, Milenial Bima ini Bawa Misi Infrastruktur dan PendidikanKondisi jalan rusak di Desa Mbawa Kecamatan Donggo (Dok/Istimewa)

Jelo mengaku sudah 13 tahun menjadi jurnalis dan menjadi yang menyaksikan kebijakan pemerintah. Ada banyak urat-urat kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada masyarakat. Contohnya jalan raya masih banyak yang rusak, misalnya di Punti-Wadukopa, Wadukopa-Kala, Kananta, dan lainnya.

Menurut dia, kebijakan anggaran juga masih termarjinalkan untuk wilayah Dapil III. Sarana pendidikan belum sepenuhnya tersentuh pembangunan dan masih banyak lagi infrastruktur lain yang butuh peningkatan. 

Kemudian pengembangan di sektor ekonomi dan wisata belum maksimal digarap, padahal dua sektor ini berpotensi di wilayah Dapil III. Misalnya di sektor wisata, Soromandi berada di garis pantai teluk bima dan memilik tempat wisata, seperti Pulau Kambing, Pantai Noti, Benteng Asakota, dan Wadupa'a.

"Sedangkan di Kecamatan Donggo, ada Pasanggraha, Wadutunti, dan lainnnya. Potensi yang sama juga ada di Sanggara dan Tambora. Dengan menjadi dewan, saya pastikan menjadi jembatan memperjuangkan dan mewujudkan harapan masyarakat," janji Koordinator Bidang Sengketa Media PWI NTB ini.

4. Akan sisihkan 25 persen penghasilan per bulan untuk dana keumatan

Jadi Bacaleg, Milenial Bima ini Bawa Misi Infrastruktur dan PendidikanIlustrasi penukaran uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Di sisi lain, Jika ditakdirkan jadi anggota dewan, Jelo juga mengaku akan menyediakan rumah singgah bagi pasien dan keluarga di Kota Mataram. Karena saat ini, belum ada rumah singgah yang disiapkan Pemda bagi pasien rujukan RSUP NTB. Selama ini pasien dari Bima mengandalkan rumah keluarga dan menyewa kos.

"Ini niat saya bersama masyarakat serta nazar saya dengan Tuhan. Termasuk nantinya, saya juga akan upayakan ada rumah rumah singgah di Bima," jelas dia.

Di samping itu, Jelo juga akan menyisihkan dana keumatan 25 persen dari penghasilan per bulan. Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan kepemudaan, olahraga, keagamaan, dan lainnya.

"Saya juga akan perjuangkan kesejahteraan media dengan mengalokasikan dana pokir," terangnya.

Guna mendulang kemenangan, tim gabungan dari generasi muda dan tua diakui sudah merangkul dukungan masyarakat Dapil III. Bahkan gerakan tersebut sudah digulirkan sejak dua tahun lalu.

"Saya mengandalkan doa, pengabdian dan kesalehan sosial, dan kerja terukur tim-tim. Termasuk dukungan keluarga adalah saldo terbesar saya dalam meraih dukungan masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Pemda Bantah Ada Desa Tak Terjangkau Sinyal HP di Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya