Gunung Sangeang Api Waspada, BPBD NTB Siapkan Skema Evakuasi Warga

Mataram, IDN Times - Aktivitas Gunung Sangeang Api di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB, naik dari level I normal menjadi level II waspada pada Sabtu (22/11/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menyiapkan bantuan logistik dan peralatan ke Kabupaten Bima.
Selain itu, BPBD NTB juga menyiapkan skema evakuasi warga yang berladang dan beternak di kawasan Gunung Sangeang Api. Pada hari ini, BPBD NTB terjun ke lapangan berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Bima dan Pemkot Bima.
"BPBD koordinasi dengan Pemkab Bima dan Pemkot Bima karena berdekatan sambil kita menyiapkan logistik makanan, termasuk peralatan. Siapa tahu kawasan kaki Gunung Sangeang Api ini masyarakat ada juga yang beternak dan berladang di situ," kata Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (22/11/2025).
1. Koordinasi dengan lintas sektor

Ahmadi menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan lintas sektor seperti TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Badan Geologi, BMKG dan instansi terkait lainnya. Rencananya akan digelar rapat bersama Pemda Kabupaten Bima dan Pemkot Bima bersama stakeholder terkait untuk menyiapkan langkah apabila aktivitas Gunung Sangeang Api terus meningkat.
"Siapa tahu nanti di dalam rapat, warga membutuhkan evakuasi, kita sudah siapkan peralatan pendukungnya. Kita berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Badan Geologi, BMKG, TNI Polri terutama TNI AL. Kita akan bawakan masker siapa tahu ada semburan abu vulkanik. Saat ini, aktivitas Gunung Sangeang Api masih di sekitaran kawah saja," terangnya.
2. Warga banyak yang berladang dan beternak

Ahmadi menjelaskan warga banyak melakukan aktivitas berladang dan beternak di sekitar kawasan Gunung Sangeang Api. Gunung Sangeang Api berada di tengah laut, berada di Pulau Sangeang, kecamatan Wera Kabupaten Bima.
Sehingga, jika dilakukan evakuasi terhadap warga membutuhkan waktu perjalanan menggunakan perahu nelayan sekitar 2 jam. "Ini yang kita mau koordinasikan langsung di lapangan ketemu dengan Pemkab Bima dan Pemkot Bima. Menurut laporan di situ warga berladang. Apalagi sekarang persiapan tanam jagung pasti ada warga di sana," jelasnya.
3. Gunung Sangeang Api pernah meletus pada 2014

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, kata Ahmadi, terekam aktivitas kegempaan yang intens pada Gunung Sangeang Api. Visual Gunung Sangeang Api menunjukkan adanya asap yang keluar dari area kawah utama.
Secara umum, aktivitas Gunung Sangeang Api memperlihatkan peningkatan, baik berdasarkan pengamatan visual maupun data kegempaan. Dari pemantauan visual terdapat asap yang terlihat dari tembusan baru, berbeda dengan titik erupsi terakhir yang terjadi pada tahun 2014.
Gunung Sangeang Api tercatat pernah meletus pada 2014 lalu. Tercatat, aktivitas kegempaan Gunung Sangeang Api pada periode 1–22 November 2025 menunjukkan pola peningkatan yang cukup signifikan. Gempa Hembusan mengalami kenaikan terutama pada 18 November 2025, dengan jumlah mencapai 43 kali kejadian.
Selain itu, terekam 5 kali Gempa Tornilo. Pada periode ini juga tercatat 25 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 31 kali Gempa Tektonik Lokal, serta 56 kali Gempa Tektonik Jauh.


















