Gubernur NTB Minta Rekrutmen Marshal Lebih Terbuka

Gubenur menilai bahwa gagalnya event IATC pada Minggu (14/11/2021) kemarin tentu membuat penonton kecewa. 

"Mana ada orang gelar turnamen besar langsung jago. Pasti ada ketidaksempurnaan. Nanti pada moment WSBK 19-21 November dan Free Season MotoGP bulan Februari kita bisa lalui," ujar Zul. 

Berdasarkan perhitungan Dorna Sports dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), dari hasil akumulasi panitia pelaksana IATC diakui terdapat kelemahan. Sehingga, ujar Zul, perlu ada masukan yang realistis kepada penyelenggara event IATC. 

"Karena ada hal yang tidak bisa kita paksakan untuk warga lokal untuk kebutuhan mendesak," ujarnya.

Semestinya, lanjut Zul, Pemerintah dan penyelenggara di Sirkuit Pertamina Mandalika mengakomodir kebutuhan marshal dari kota lain di luar NTB.

"Kita harus terima kebutuhan teman-teman kita yang lain. Mentang-mentang harus warga lokal. Mudahan ini juga mengajar kita," bebernya.

Ia menjelaskan, masalah kesiapan marshal tidak harus berasal dari putra daerah NTB. Zul juga mengkritisi perekrutan marshal agar lebih terbuka dari Pemda, ITDC, IMI, dan MGPA.

"Jadi kalau mungkin sudah ahli baru akomodir. Ini juga menjadi tugas Pemda untuk menjembatani," kata Zul.

Zul menduga ada komunikasi yang kurang lancar selama perekrutan marshal di Sirkuit Pertamina Mandalika. Karena sejauh pengamatan zul, hampir semua penyelenggara baik dari MGPA ITDC dan Pemda NTB disibukkan dengan kondisi penyelesaian infrastruktur Sirkuit Pertamina Mandalika.

"Soalnya. Kita mau salahkan MGPA, mereka kan susah juga urus visa buat para pembalap sama kru. Itu bukan persoalan sederhana," kata Zul. 

"Sehingga yang kecil-kecil itu terlewatkan (perekrutan marshal, red)," kata Zul 

Selama ini, teknis perekrutan marshal di lapangan tidak diketahui secara pasti oleh Gubernur NTB. Bahkan beredar isu bahwa, belasan marshal tidak diakomodir uang makan dan transportasi belum diketahui secara jelas oleh gubernur.

"Masalah menunggu makanan, kalau tidak diatur dengan tertib, ya begini. Kita baru tahu kan," katanya 

Awalnya, ujar Zul, event IATC tidak memiliki penonton. Hal itu dikarenakan segala infrastruktur pembangunan Sirkuit Pertamina Mandalika belum selesai.

"Mereka kan (ITDC) konsentrasi untuk itu. Tapi kami yang inisiatif mengerjakan itu," katanya.

Ditundanya event IATC kata Zul tak menjadikan persoalan marshal menjadi masalah sepele. "Apalagi ada isu baju marshal saling ganti," katanya.

Gubernur pun meminta dalam perekrutan marshal tidak ada tekanan dari pihak manapun yang menentukan khusus dari daerah NTB.

"Yang kayak gini tidak boleh terjadi lagi deh. Mari terbuka transparan itu jauh lebih bagus supaya kita dapat orang lebih kompeten dan kapabel," ujar Zul.

Ia menegaskan proses perekrutan marshal agar lebih terbuka dari penyelenggara event. 

"Jangan kita memaksa harus daerah sekitar. Kalau memang dia tidak kapabel dia ga mampu. Iya ga usah dipaksa," katanya.

Saat ini ujar Gubernur pihaknya telah melakukan breafing dan evaluasi bersama terkait masalah kekurangan marshal di Sirkuit Pertamina Mandalika. Kondisi tersebut harus disiapkan jelang event WSBK.

"Jangan sampai itu terjadi lagi," kata Zul.

Khusus kepada penyelenggara, kata Zul, seluruh marshal juga wajib dipenuhi kebutuhan dan hak haknya.

"Mari profesional lah. Harus ada kontraknya apa kewajibannya harus dikerjakan," katanya.

Ditundanya Event IATC tersebut agar dijadikan sebagai masukan. Karena pada Event WSBK jumlah tamu akan banyak datang ke Sirkuit Pertamina Mandalika.

"Untuk ada tambahan marshal atau tidak. Nanti kita tanya apa mereka butuh atau tidak," pungkas Zul.