Dinsos NTB Distribusikan Air Bersih untuk Warga Mandi Junub

Mataram, IDN Times - Meskipun sejumlah wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diguyur hujan, tetapi masyarakat masih mengalami krisis air bersih. Misalnya di wilayah Jerowaru Lombok Timur, wilayah Lombok Tengah bagian selatan dan sejumlah tempat di Pulau Lombok masih mengalami krisis air bersih.
Sejak bencana kekeringan melanda wilayah NTB, Dinas Sosial (Dinsos) NTB telah mendistribusikan 1,5 juta liter air bersih kepada masyarakat terdampak di Pulau Lombok. Selain digunakan untuk kebutuhan mencuci dan memasak, air bersih yang didistribusikan kepada warga juga dipakai untuk mandi junub.
"Air bersih yang didistribusikan termasuk untuk mandi junub. Seperti di Jerowaru (Lombok Timur) kemudian Lombok Tengah dan beberapa tempat," kata Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik dikonfirmasi di Mataram, Rabu (6/11/2024).
1. Distribusi air bersih akan berlangsung sampai Februari 2025

Meskipun saat ini wilayah NTB sedang memasuki musim hujan, tetapi distribusi air bersih akan tetap berlangsung sampai awal Februari 2025. Khalik menjelaskan pada bulan Januari 2025, airvmemang sudah ada tetapi masih kotor.
Sampai saat ini, Dinsos NTB telah mendistribusikan sebanyak 1,5 juta liter air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di wilayah Pulau Lombok. Sedangkan di Pulau Sumbawa, distribusi air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan dilakukan Dinsos kabupaten/kota dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
2. Masih butuh banyak air bersih

Eks Kepala Pelaksana BPBD NTB ini menjelaskan pihaknya masih membutuhkan banyak air bersih untuk didistribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan di NTB hingga Februari 2025 mendatang. Dalam sehari, kata Khalik, petugas Dinsos NTB mendistribusikan sebanyak 4 mobil tangki air bersih dengan jumlah 20 ribu liter per desa.
"Pokoknya desa sehari kita droping 4 tangki air bersih sebanyak 20 ribu liter. Nanti sore kemana lagi, besok lagi kemana. Artinya ada yang memakai untuk mandi junub," tandas Khalik.
3. Setengah juta warga NTB terdampak kekeringan

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi menyebut sekitar 500 ribu atau setengah juta warga mengalami krisis air bersih di 9 kabupaten/kota pada musim kemarau. Dari 10 kabupaten/kota di provinsi NTB, hanya Kota Mataram yang tidak dilanda bencana kekeringan.
Sementara itu, 9 kabupaten/kota lainnya seperti Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan.
Dalam APBD Perubahan 2024, Pemprov NTB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp350 juta untuk bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. Anggaran sebesar itu hanya untuk bantuan sebanyak 1.000 mobil tangki air bersih.
Satu mobil tangki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter. Diharapkan dapat membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih pada puncak musim kemarau.