Ilustrasi makan bergizi gratis. (dok. Istimewa)
Pihak dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperhatikan aspek sanitasi. Setiap rangkaian proses pengolahan makanan MBG harus memenuhi aspek dari segi sanitasi.
Begitu juga penyaluran makanan MBG, maksimal setelah 5 jam harus dikonsumsi. Karena penyajian makanan MBG dalam porsi panas dan langsung ditutup bisa menyebabkan embun dan menyebabkan penurunan mutu makanan.
"Yang perlu kita lihat bagaimana proses makanan tersebut mulai dari bahan baku, proses masaknya dan lainnya. Karena menyiapkan makanan dalam jumlah besar. Misalnya menyiapkan 500 telur, saat telur itu dikupas itu harus disiapkan di tempat yang bersih dan meminimalkan terkontaminasi," jelas Yosef.
Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi NTB Ahsanul Khalik, menegaskan bahwa seluruh siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Sumbawa yang sempat mengalami keluhan mual dan sakit perut pada Rabu (17/9) kini sudah pulih.
“Alhamdulillah, selain siswa yang kemarin sempat ditangani rawat jalan, hari ini sebagian besar siswa yang sebelumnya dirawat dengan infus juga sudah dipulangkan. Kondisi anak-anak baik dan sudah kembali bersama keluarga,” dan masih ada 15 orang yang dirawat di Puskesmas tapi kondisinya pada hari ini sudah membaik," kata Khalik, Kamis (18/9/2025).
Kasus tersebut terjadi setelah siswa mengonsumsi makanan MBG yang didistribusikan Selasa (16/9/2025). Berdasarkan laporan, proses pengolahan makanan dimulai Senin (15/9) pukul 14.00 WITA dengan penerimaan bahan ayam, kemudian dimasak Selasa dini hari sekitar pukul 02.30 WITA, selesai dikemas pukul 04.00 WITA, dan didistribusikan ke sekolah mulai pukul 07.00–09.30 WITA. Namun, waktu konsumsi berbeda di tiap sekolah :
Di MTsN 2 Sumbawa, distribusi pukul 09.30 WITA, dikonsumsi pukul 12.30 WITA. Sebanyak 70 siswa terdampak, 49 sempat dirawat infus, 21 rawat jalan. Gejala muncul sejak sore hari Selasa, 16 September 2025.
Kemudian di MIN 3 Sumbawa, distribusi pertama pukul 07.00 WITA dibagikan 08.30 WITA, distribusi kedua pukul 09.15 WITA. Gejala muncul sekitar pukul 11.30 WITA. Sebanyak 20 siswa terdampak, 15 rawat jalan, 5 observasi. Gejala muncul Rabu, 17 September 2025, sekitar pukul 11.30 WITA.
Sedangkan di MAN 3 Sumbawa, distribusi pukul 09.00 WITA, konsumsi pukul 12.30 WITA. Sebanyak 16 siswa alami keluhan serupa. Gejala muncul Rabu, 17 September 2025, sekitar pukul 11.30 WITA.
Sampel makanan sudah diambil Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil uji ini akan menjadi dasar dalam evaluasi menyeluruh. "Satgas bersama Pemda, Dinas Kesehatan, dan BGN Regional NTB segera memperketat SOP, terutama memastikan jeda distribusi dan konsumsi tidak terlalu lama serta pengawasan keamanan pangan lebih ketat,” tandasnya.