Banjir Susulan Terjang Wera, Pencarian 5 Korban di Bima Dihentikan

Bima, IDN Times - Tim gabungan menghentikan sementara pencarian 5 korban hanyut diterjang banjir bandang di Desa Nangawera Kecamatan Wera Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pencarian dihentikan karena wilayah setempat diterjang banjir susulan Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Banjir susulan di Desa Nangawera terjadi lagi mulai pukul 16.00 Wita, pencarian 5 korban hanyut untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan setelah banjir surut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nurul Huda dikonfirmasi Selasa sore.
1. Sejumlah titik jalan darurat rusak diterjang banjir susulan

Akibat dari banjir susulan ini, beberapa titik jalan darurat yang sempat dibangun oleh pemerintah sejak Selasa pagi rusak diterjang banjir. Rencananya, perbaikan jalan darurat akan dilakukan kembali pada Rabu besok (5/2/2025).
"Jalan darurat yang dibangun sejak pagi sampai siang tadi sudah rusak semuanya setelah diterjang banjir susulan," bebernya.
2. Enam jembatan putus dan rusak berat

Nurul Huda mengatakan, dari hasil pendataan tim di lapangan, terdapat 6 jembatan putus dan rusak berat. Kemudian ruas jalan lintas Wera-Bima putus dan tertimbun material tanah bawaan banjir.
Selain itu, juga tercatat sebanyak 7 bendungan jebol di Desa Nangawera dan Desa Nipa. Berikut 400 meter saluran irigasi dan talud di tengah pemukiman dan 40 hektare lahan pertanian siap panen rusak.
Sementara rumah yang terdampak banjir hingga saat ini sebanyak 289 unit. Kemudian 8 unit hanyut terbawa banjir, 5 unit tertimbun longsor, 1 gedung serba guna roboh dan beberapa warung rusak sedang dan berat.
3. Tiga korban ditemukan meninggal, 5 masih dicari

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 8 warga Wera hanyut terbawa banjir Minggu (2/2/2025). Tiga diantaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sehari setelah kejadian.
Ketiga korban itu, masing-masing atas nama Hermawati (40) asal Desa Wora, Aisah (5) asal Desa Nangawera. Kemudian satu lainnya, Burhan (50) tahun, warga Desa Nunggi.



















