Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atap SDN Inpres di Bima Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras

Foto kondisi atap SDN Inpres Desa Teke yang ambruk setelah diguyur hujan (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Lapuk termakan usia, atap tiga ruang kelas SDN Inpres Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ambruk. Fasilitas pendidikan itu dilaporkan roboh setelah  diguyur hujan lebat pada Selasa (8/11/2022).

Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa terganggu. Mereka harus belajar shift di dua ruang kelas yang masih tersisah dan menggunakan tenda bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima.

1. Sudah dua tahun rusak

Foto bagian dalam ruangan setelah atapnya ambruk (Dok/Istimewa)

Mantan Kades Teke, Hidayat yang dikonfirmasi membenarkan kondisi sekolah setempat. Bahkan kerusakan sekolah sudah berlangsung saat dirinya menjabat sebagai Kades pada dua tahun yang lalu.

"Saat itu baru satu lokal yang ambruk, sementara 3 ruang kelas lain hanya rusak ringan dan masih bisa dipakai," terang dia dihubungi via ponsel, Rabu (9/11/2022).

Setelah diguyur hujan pada Selasa (8/11/2022), atap tiga ruang kelas yang rusak tiba-tiba runtuh. Sekarang ini hanya tersisa dua ruang kelas dan satu ruangan kantor kepala sekolah bersama guru.

"Saat ini siswa bergantian belajar. Misalnya setelah kelas satu baru giliran kelas 2 yang masuk belajar. Kemudian sebagian siswa lain menggunakan tenda dari BPDB," jelasnya.

2. Diharapkan diperhatikan pemerintah

Ilustrasi menerima uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Karena mengganggu kenyamanan proses KBM siswa, Hidayat berharap fasilitas sekolah yang rusak dapat segera diperbaiki oleh pemerintah. Termasuk terhadap dua ruang kelas yang kini dipakai untuk belajar, karena kondisi kayu dan plafon mulai lapuk termakan usia.

"Khawatirnya, saat digunakan nanti tiba-tiba ambruk menimpa siswa. Itu yang perlu dihindari, jangan sampai memakan korban," khawatirnya.

3. Sudah diingatkan agar input data kerusakan ke sistem Dapodik

ilustrasi menggunakan komputer (pexels.com/Vojtech Okenka)

Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Asrarudin mengaku telah menerima informasi soal kondisi sekolah yang rusak. Bahkan jauh  sebelum dilaporkan ambruk setelah diguyur hujan Selasa kemarin.

"Dari sebelum ambruk, sudah kami terima laporannya," jelasnya dihubungi IDN Times, Rabu (9/11/2022).

Kemudian telah memberitahu kepada kepala sekolah agar menginput fasilitas yang rusak melalui sistem Data Pokok Kependidikan (Dapodik). Supaya mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat.

"Konsepnya sekarang begitu, bantuan anggaran tergantung sekolah yang sampaikan ke pusat. Kalau gak disampaikan, mana ada bantuan datang sendiri," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us