Seribu Narapidana di NTT Dapat Remisi Natal, 5 Orang Bebas
- Ada total 1.911 narapidana dewasa dan anak di NTT yang menerima Remisi Khusus Hari Raya Natal Tahun 2025, dengan 5 orang langsung bebas.
- Remisi ini sebagai bentuk apresiasi negara atas perilaku baik Warga Binaan dan Anak Binaan dalam program pembinaan selama menjalani masa pidana.
- Jumlah penghuni Lapas dan Rutan di wilayah NTT tercatat sebanyak 3.173 orang, dengan remisi sebagai bagian penting dari sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan reintegrasi sosial.
Kupang, IDN Times - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nusa Tenggara Timur (Kanwil Ditjenpas NTT) memberikan Remisi Khusus Hari Raya Natal Tahun 2025 kepada 1.911 orang narapidana (napi) dewasa dan anak. Penyerahan remisi ini berlangsung di Aula Lapas Kelas IIA Kupang, Kamis (25/12), kepada 1.887 narapidana dan 24 Anak Binaan yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah NTT.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Lilik Sujandi, Kepala Kanwil Ditjenpas NTT Ketut Akbar Herry Achjar, para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Kupang, jajaran pejabat Kanwil, serta perwakilan Warga Binaan dan Anak Binaan.
1. Rincian jumlah penerima remisi
Lilik merinci jumlah remisi bagi narapidana dewasa ini bervariasi yaitu remisi 15 hari untuk 379 orang, remisi 1 bulan untuk 1.078 orang, remisi 1 bulan 15 hari untuk 361 orang, dan terakhir remisi 2 bulan untuk 74 orang.
"Dengan 5 orang yang langsung bebas," kata dia.
Sedangkan anak binaan penerima remisi khusus Natal juga berbeda-beda jumlahnya. Ia merinci remisi 15 hari diberikan untuk 19 orang dan remisi 1 bulan untuk 5 orang.
"Sehingga total Anak Binaan yang menerima remisi berjumlah 24 orang," sebutnya.
Secara keseluruhan, kata dia, ada 1.911 orang yang memenuhi syarat dan memperoleh Remisi Khusus Natal.
2. Bentuk apresiasi negara
Lilik Sujandi pada saat itu juga menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) Remisi Khusus kepada perwakilan Warga Binaan sekaligus membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Pemberian remisi ini sebagai bentuk penghargaan negara atas perilaku baik serta keikutsertaan aktif Warga Binaan dan Anak Binaan dalam seluruh program pembinaan selama menjalani masa pidana.
"Tunjukkan sikap dan perilaku yang lebih baik dalam mengikuti seluruh tahapan pembinaan. Jadilah pribadi yang taat hukum dan mampu berkontribusi positif, sehingga saudara semua dapat kembali ke tengah masyarakat sebagai sumber daya manusia yang potensial," ujar Lilik.
3. Sudah 3.173 orang huni lapas dan rutan
Kepala Kanwil Ditjenpas NTT, Ketut Akbar Herry Achjar, menegaskan remisi ini bagian penting dari sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan reintegrasi sosial, atau bukan hanya sekadar pengurangan masa pidana.
"Tetapi bentuk kepercayaan negara kepada Warga Binaan yang menunjukkan komitmen untuk berubah dan mengikuti pembinaan dengan sungguh-sungguh" tegasnya.
Berdasarkan data Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Kanwil Ditjenpas NTT per 24 Desember 2025, jumlah penghuni Lapas dan Rutan di wilayah NTT tercatat sebanyak 3.173 orang, terdiri dari 2.577 narapidana, 554 tahanan, dan 42 Anak Binaan.
Salah satu penerima remisi juga menyatakan rasa syukur karena remisi ini menjadi hadiah berarti di momen Natal ini.
