Pemkot Mataram Akan Cari Solusi Soal Penutupan Akses Rumah Warga

Pemkot minta ruang negosiasi jalan warga tak ditutup

Mataram, IDN Times - Pemerintah Kota Mataram meminta kasus tujuh anggota keluarga yang terpenjara di dalam rumahnya sendiri di Lingkungan Gerung Butun Barat Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Kota Mataram segera dibebaskan atau diberi jalan keluar masuk.

Selain itu, pemerintah Kota Mataram juga meminta agar proses negosiasi dalam upaya memberikan jalan keluar masuk menuju rumah keluarga Supriadi (49) tidak ditutup oleh pihak kelurahan, BPN, Kecamatan dan semua pemilik lahan.

Diketahui bahwa jalan menuju rumah salah satu warga Kota Mataram bernama Supriadi ditutup oleh tetangganya. Akses jalan keluar masuk Supriadi itu dibangun tembok oleh tetangganya yang merasa bahwa akses jalan itu adalah tanah miliknya.

1. Segera cari solusi

Pemkot Mataram Akan Cari Solusi Soal Penutupan Akses Rumah WargaSupriadi keluar masuk lewat kamar mandi tetangga IDN Times/Ahmad Viqi

Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan bahwa posisi Pemerintah Kota Mataram sedang mencari solusi penyelesaian kasus ditutupnya akses keluar masuk rumah Supriadi. Apalagi penutupan akses itu akibat adanya pembangunan rumah dua pemilik lahan di sebelah Selatan dan Utara.

"Kita sudah minta Buk Camat Sandubaya melakukan pertemuan bersama pihak terkait untuk mencari solusi. Sembari menunggu perkembangannya," ujar kata Martawang kepada IDN Times, Rabu (29/12/2021).

Martawang mengatakan bahwa persoalan lahan yang sedang dialami Supriadi merupakan persoalan individual antara kedua pemilik lahan. Mereka adalah Musbah di sebelah Utara dan Sarisah di sebelah Selatan. 

"Ketika itu buntu pemerintah akan ambil langkah fasilitasi untuk lakukan mediasi," terangnya.

Baca Juga: Catat! Tidak Ada Perayaan Malam Pergantian Tahun 2022 di Mataram

2. Pemkot tidak menutup ruang negosiasi para pemilik lahan

Pemkot Mataram Akan Cari Solusi Soal Penutupan Akses Rumah WargaGang pertama rumah Supriadi IDN Times/Ahmad Viqi

Martawang mengatakan pada dasarnya ruang untuk melakukan negosiasi semenjak jalan keluar masuk menuju rumah Supriadi yang ditutup bangunan rumah Musbah. Penutupan dilakukan sejak Sabtu (25/12/2021), Pemkot berharap pemilik lahan tidak menutup akses Supriadi.

"Mari kita cari keputusan terbaik untuk itu. Kalau tidak menemukan solusi terbaik untuk kasus ini, pemerintah (Kota Mataram, red) masuk di dalam," kata Martawang.

Selama kasus penutupan jalan masuk ke rumah Warga Gerung Butun Barat ini, pihak Kecamatan Sandubaya telah melakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan ketiga pemilik lahan. Sehingga pihaknya masih menunggu hasil dari upaya penyelesaian oleh pihak kecamatan itu.

"Camat masih menyelesaikannya. Jangan kita pakai tenggat waktu, ini seperti saling ancam begitu," ujarnya.

3. Keluarga Supriadi keluar masuk melewati Kamar mandi

Pemkot Mataram Akan Cari Solusi Soal Penutupan Akses Rumah WargaSupriadi minta kemurahan hati pemilik lahan IDN Times/Ahmad Viqi

Sebelumnya, jalan selebar 1 meter yang dulunya dilewati sebagai akses keluar masuk ke rumah Supriadi (49) kini telah dibangun dapur oleh pemilik tanah atas nama Sarisah. Sarisah sendiri menolak untuk dimintai keterangan soal penutupan jalan menuju Rumah yang ditinggali 3 kepala keluarga itu.

Selain itu, pihak keluarga Supriadi juga meminta agar Musbah yang menjadi pemilik lahan di sebelah utara rumah Supriadi untuk menunda penyelesaian pembangunan rumahnya.

"Kita minta sisakan sedikit untuk keluar masuk. Kalau tidak gitu, kita mau lewat mana? Kami juga akan minta hak kami untuk mendapatkan jalan keluar masuk ke rumah," tutur Supriadi di kediamannya di Lingkungan Gerung Butun Barat Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, Selasa (28/12/2021).

Supriadi juga meminta agar akses jalan keluar masuk menuju rumahnya segera mendapat kepastian sehingga tidak terpenjara seperti yang dirasakan saat ini. Sebab dia harus keluar masuk untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Baca Juga: Seperti Penjara, Akses Masuk Rumah Warga Mataram ini Ditutup Tetangga 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya