56.932 Jiwa Terdampak, Bima Diterjang 488 Bencana selama 2024

Bima, IDN Times - Sepanjang 2024, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diterjang 488 bencana, dengan jumlah korban terdampak 56.932 jiwa. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 4 orang dan korban luka 6 orang.
"Kejadian bencana sepanjang 2024 di Bima sebanyak 488 kali, korban terdampak 56.932 jiwa. Kemudian korban meninggal 4 orang dan luka 6 orang," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyra dikonfirmasi Rabu (1/1/2025).
1. Didominasi kekeringan dan banjir

Isyra mengatakan, dari 488 bencana ini, paling banyak terjadi kekeringan yakni 281 dan banjir 104 kali. Berikut, disusul bencana kebakaran 45, angin puting beliung 35, cuaca ekstrim 6, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 5, tanah longsor 4, gempa bumi 1, dan 7 bencana lainnya.
"Paling banyak bencana kekeringan dan banjir baru disusul sejumlah bencana lainnya," terang dia.
2. 256 rumah dan 13 fasilitas umum rusak

Isyra mengatakan, ada pun rumah yang terdampak dari ratusan kali bencana ini sebanyak 256 unit rusak. Terdiri dari 204 unit rusak berat, kemudian rusak sedang 46 unit, dan rusak ringan 6 unit.
Selain itu, fasilitas umum yang rusak sebanyak 13 bangunan kategori rusak berat. Sedangkan rusak sedang 6 bangunan dan satu lainnya rusak ringan.
"Kemudian lahan pertanian dan tambak ikan/udang sebanyak 781 hektar rusak akibat terjang banjir," jelasnya.
3. Kecamatan Palibelo paling banyak dilanda bencana

Menurut Isyra, Kecamatan Palibelo salah satu wilayah paling banyak dilanda bencana yakni sebanyak 132 kali. Dengan rinciannya, 124 kekeringan, banjir 4, angin puting beliung 3 dan kebakaran 1 kali.
Setelah Palibelo, baru disusul wilayah lain seperti Kecamatan Woha 70, Bolo 40, Belo 38, Wawo 18 dan Wera 16 kali bencana. Berikutnya Kecamatan Madapangga, Monta, Parado, Donggo, Soromandi, Sape, Ambalawi, Donggo, Soromandi, Lambu, Sanggar, Tambora dan Lambitu.
Isyra mengatakan, wilayah Bima saat ini tengah memasuki musim hujan. Ia berharap agar warga tetap waspada terhadap angin kencang, tanah longsor, banjir bandang, dan sejumlah bencana lainnya.
"Kami imbau masyarakat agar tetap waspada, karena saat ini wilayah Bima secara umum sedang musim hujan," pungkasnya.