Tanpa Mobil Baru, Wali Kota Kupang Berhasil Salurkan 16 Sapi Kurban
Kupang, IDN Times - Wali Kota Kupang, Christian Widodo, mengungkapkan bahwa pengadaan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 2025 dibiayai dari hasil efisiensi anggaran perjalanan dinas serta pos pengadaan mobil dinas baru yang sengaja ditolak penggunaannya.
Hal ini disampaikannya saat menyerahkan satu ekor sapi kurban di Masjid KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Kupang, pada Kamis (5/6/2025).
"Hari ini kami bisa menyerahkan bantuan kurban karena ada efisiensi. Anggaran perjalanan dinas kami potong, begitu juga pengadaan alat tulis kantor. Termasuk kami tidak belanja mobil dinas baru, karena mobil lama masih layak pakai," ujar Christian.
1. Belasan hewan kurban dari Pemkot Kupang
Sebanyak 16 ekor sapi kurban disalurkan pada Idul Adha tahun ini. Rinciannya, 12 ekor berasal dari Pemkot Kupang, tiga ekor bantuan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan satu ekor dari pemerintah pusat.
Christian menekankan bahwa efisiensi anggaran ini dilakukan secara menyeluruh, termasuk pada lembaga eksekutif dan legislatif. Dana yang berhasil dihemat kemudian dialihkan untuk program-program bantuan langsung kepada masyarakat, salah satunya untuk pengadaan hewan kurban.
"Kalau sifatnya bantuan langsung bagi masyarakat, sebisa mungkin jangan dipotong. Itu yang kami prioritaskan," tegasnya.
2. Mobil dinas lama masih dianggap layak
Christian juga menyoroti kebijakan tidak melakukan pembelian mobil dinas baru tahun ini. Ia menilai mobil lama masih bisa difungsikan, sehingga anggaran pengadaan senilai Rp3 miliar dialihkan untuk program-program prioritas seperti penanganan sampah, penataan birokrasi, pembinaan UMKM, dan kegiatan keagamaan.
“Kami memilih tidak membeli kendaraan dinas baru. Uangnya bisa dialihkan untuk program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk pengadaan kurban hari ini,” imbuhnya.
3. Tolak Rp3 miliar
Lebih lanjut, Christian berharap Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat iman, keikhlasan, serta semangat berbagi dengan sesama. Ia juga mengajak masyarakat mendukung pembangunan Kota Kupang tidak hanya lewat infrastruktur, tetapi juga melalui budaya hidup bersih, toleransi, dan gotong royong.
“Membangun kota itu bukan hanya soal gedung tinggi atau jalan bagus. Tapi juga bagaimana kita mewujudkan kota yang sehat, sejahtera, dan religius,” pungkasnya.
