Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wisatawan Ngaku Kini Lebih Nyaman Surfing di Teluk Ekas

IMG_20250626_175723.jpg
Bupati Lotim, Haerul Warisin dan Bupati Loteng, Fathul Bahri ditemani Kadispar NTB M. Fauzal menggelar pertemuan membahas Ekas (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times – Aksi Bupati Lombok Timur (Lotim), Haerul Warisin sempat viral karena menegur seorang boatman asal Lombok Tengah yang membawa wisatawan surfing. Hal ini ternyata membawa dampak positif bagi kenyamanan wisatawan mancanegara di Teluk Ekas, Jerowaru, Kabupaten Lotim.

Meski awalnya menuai pro dan kontra, situasi kini berubah, ombak Ekas lebih tenang dan para peselancar asing merasa lebih aman. Aksi tegas Bupati Haerul juga memengaruhi perilaku pemandu wisata. Sebagian boatman asal Loteng kini memilih rute darat untuk hindari konflik. Meski sempat kontroversial, langkah tegas pemda Lotim justru mengembalikan ketenangan di Teluk Ekas.

1. Surfing lebih terkendali

IMG-20250626-WA0005.jpg
Dua wisatawan asal Jerman dan Spanyol saat akan berangkat surfing di Teluk Ekas (IDN Times/Istimewa)

Max, peselancar asal Jerman, mengaku lega setelah keramaian di laut Ekas berkurang. Karena sebelumnya di lokasi spot berselancar terlalu banyak wisatawan untuk berebut ombak. Sehingga merugikan wisatawan yang tidak mendapatkan kesempatan. Ia berharap ada regulasi jelas dari pemerintah agar kenyamanan tetap terjaga.

"Dulu, terlalu banyak orang berebut ombak, terutama pemula. Sekarang lebih tertib," ujar Max.

Hal yang sama diungkapkan oleh Xabi, wisatawan asal Spanyol. Ia sekarang mendapatkan kenyamanan, ia bahkan memperpanjang masa tinggalnya.

"Ombak bagus, sekarang tidak terlalu ramai. Saya betah," katanya.

2. Kolaborasi Lotim-Loteng mencari solusi

IMG-20250626-WA0004.jpg
Wisatawan mancanegara negara saat menikmati layanan hotel di kawasan Teluk Ekas (IDN Times/Istimewa)

Di sisi lain, Bupati Lotim, Haerul Warisin dan Bupati Lombok Tengah (Loteng), Pathul Bahri, sepakat menyelesaikan persoalan pelaku wisata di Ekas dalam pertemuan di Mataram, Rabu (25/6) malam. Menurut Warisin, pertemuan merupakan momentum untuk pengembangan kerja sama pariwisata antara dua Kabupaten yang selama ini terpisahkan.

"Ini momentum untuk kerja sama pengembangan pariwisata," tegas Haerul.

Sementara itu, Pathul Bahri menegaskan, kedua daerah tidak ingin ada pihak yang dirugikan. Dinas Pariwisata kedua kabupaten akan merumuskan solusi pengelolaan Ekas yang adil bagi semua.

"Kita akan merumuskan solusi yang paling adil bagi semua," ujarnya.

3. Sempat ditutup sementara

IMG_20250618_161246.jpg
Bupati Lotim saat menegur perahu pembawa wisatawan asal Loteng di teluk Ekas

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) secara resmi memberlakukan larangan sementara bagi seluruh wisatawan, baik dari Lombok Tengah (Loteng) maupun Lotim untuk melakukan aktivitas selancar di sejumlah spot di kawasan Ekas. Kebijakan ini diambil guna meredam potensi konflik horizontal yang mengemuka di lokasi tersebut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lotim, Selamet Alimin mengatakan, kebijakan ini merupakan pelaksanaan perintah Bupati Lotim untuk melindungi hak-hak masyarakat dan mencegah eskalasi ketegangan.

Untuk menjaga netralitas dan mencegah tafsiran buruk, larangan sementara ini berlaku menyeluruh bagi semua wisatawan, tanpa memandang asal daerah Loteng atau Lotim. Aktivitas selancar di spot yang berpotensi konflik sementara dikosongkan.

“Sebelumnya memang kita sudah tutup sementara, sekarang telah dibuka setelah kedua pimpinan bertemu, kondisi aman dan terkendali," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us