Viral Undangan Perang Antarpemuda di Alor NTT, Polisi Diminta Jadi Wasit

- Undangan perang terbuka antarpemuda di Alor, NTT viral di media sosial
- Pemuda Welai Barat undang Pemuda Wetabua untuk perang dengan alat perang masing-masing, meminta polisi menjadi wasit
- Kapolres Alor menyebut situasi terkendali, patroli gabungan TNI-Polri digelar, dan proses hukum penganiayaan berlanjut
Kupang, IDN Times - Viral undangan perang terbuka di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), antara kelompok pemuda Kampung Welai Barat dan Kampung Wetabua. Undangan ini berbedar di media sosial terutama grup WhatsApp sejak Senin (15/9/2025).
Undangan tersebut dibuat oleh Pemuda Pemudi Welai Barat yang ditujukan kepada Pemuda Kelurahan Wetabua. Alasannya, akibat aksi pemukulan oleh sekelompok pemuda Wetabua terhadap Dimas Marokang, pada 13 September 2025. Mereka juga meminta pihak Kepolisian agar menjadi wasit dan turut menyaksikan perang tersebut.
1. Lampirkan BH

Dalam surat itu tertulis, Pemuda Welai Barat dengan rendah hati datang mengundang Pemuda Wetabua untuk perang terbuka dengan mengunakan alat perang masing-masing.
Undangan ini menyebut perang terbuka ini dilangsungkan di Lapangan Mini Kalabahi, Rabu (17/9/2025), sekitar 10.00-11.00 WITA. Surat yang ditandatangani 14 September 2025 ini juga melampirkan dengan BH atau kutang.
"Jika teman-teman Pemuda Wetabua setuju maka segera konfirmasi kepada kami, kami akan menunggu dengan jiwa ksatria, lampiran BH itu menandakan bahwa Kami adalah laki-laki bukan wanita," bunyi undangan itu.
2. Polisi sebut situasi terkendali

Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari kah, merespons surat undangan ini, Selasa (16/9/2025). Ia harap masyarakat tidak terpancing dengan adanya undangan perang terbuka ini.
"Saya imbau agar isu tersebut tidak ditanggapi, demi menjaga ketertiban dan keamanan bersama," jawabnya.
Rencana perang terbuka ini disebut-sebut akan digelar bersamaan dengan pembukaan Open Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT, Rabu (17/9/2025). Sementara ini patroli gabungan TNI-Polri digelar. Tim Pleton Kerangka Polres Alor juga diterjunkan ke titik-titik rawan. Sat Intelkam juga melakukan penggalangan ke pemuda Wetabua agar tidak terprovokasi.
"Upaya ini berhasil meredam ketegangan sehingga situasi tetap terkendali," tandasnya.
3. Proses hukum berlanjut

Polres Alor telah menggelar perkara dari kasus penganiayaan yang menjadi pemicu ketegangan ini, Senin sore (15/9/2025). Penyidik juga berhasil mengantongi nama-nama pelaku dan berencana menaikkan status kasus ke tahap penyidikan dengan penetapan tersangka.
"Langkah ini disampaikan untuk memberikan kepastian hukum sekaligus menegaskan komitmen kepolisian dalam menindak setiap pelanggaran hukum secara tegas dan adil," jelasnya lagi.