Harga Nanas Merangkak Naik, Pedagang dan Petani Lotim Girang

Buah nanas mulai sulit didapatkan ditingkat petani 

Lombok Timur, IDN Times - Sejak dua bulan terakhir ini, harga nanas di Lombok Timur terus merangkak naik. Naiknya harga nanas ini salah satunya disebabkan karena produksi buah nanas yang tidak banyak di tingkat petani.

Salah seorang pedagang nanas, Sumarni asal Gawah Malang Kecamatan Lendang Nangka Utara menyampaikan bahwa harga nanas yang ukuran kelas 1,2,3 dijual dengan harga 10 ribu per 5 buah. Sebelumnya dijual dengan harga Rp10 ribu per 8 buah.

“Kalau kelas supernya saja atau yang paling besar harganya Rp4.000 per buah. Tapi saya biasa jual kelas 1,2,3 itu jadi satu kelas. Itu yang kita jual Rp10 ribu per 5 buah sekarang, kalau sebelumnya 8 buah itu kita jual Rp10 ribu. karena nanas lagi mahal dan nanas juga sulit kita dapat di tingkat pentani,” terangnya saat ditemui di lahannya, Jumat (2/6/2023).

1. Nanas ukuran tanggung dijual dengan harga Rp1.000 per buah

Harga Nanas Merangkak Naik, Pedagang dan Petani Lotim GirangBuah nanas (Dokumen pribadi/Supardi)

Sementara untuk nanas yang ukuran sedang atau tanggung saat ini dijual Rp1.000 per buah. Sebelumnya dijual Rp10 ribu per 12 hingga 13 buah. Sedangkan untuk ukuran paling kecil saat ini dijual dengan Rp30 ribu  hingga Rp35 ribu per karung ukuran sedang. Sebelumnya dijual dengan harga Rp25 ribu.

Selain mengalami kelangkaan, kenaikan harga buah nanas ini juga dikarenakan saat ini bukan musim buah mangga dan buah-buatan lainya. Sebab, kata dia, jika sudah tidak musim buah mangga, maka buah nanas akan laku keras.

“Setiap musim buah seperti mangga, durian dan lainya biasnya harga nanas akan anjlok, tapi sekarang kan belum musimnya, makanya harga nanas naik,” jelasnya.

Baca Juga: Jumlah Kampus yang Potong Beasiswa KIP Kuliah di Lombok Bertambah

2. Biaya produksi semakin mahal

Harga Nanas Merangkak Naik, Pedagang dan Petani Lotim GirangPenjual buah nanas (Dokumen pribadi/Supardi)

Biaya produksi saat ini juga disebut sedikit mahal dari sebelumnya mulai dari harga pupuk yang mahal, terlebih petani harus memupuk selama dua kali dalam satu kali musim. Senentara juga petani nanas tidak mendapatkan bantuan subsidi. Mereka juga harus membayar upah buruh.

Disebutkan, jika sudah musim biasanya buah nanas akan mulai banjir dan banyak yang rusak di kebun petani. Apalagi petani jarang bisa mengolah menjadi makanan lainnya sepeti selai atau makanan lainnya.

“Kalau sudah mulai banjir nanas ini maka harganya akan murah dan nanas juga banyak yang matang di kebun, kalau sudah banyak yang matang, banyak nanas yang rusak dan harganya juga sangat murah, tapi itu sekali setahun dia begitu,” sebutnya.

3. Kenaikan harga diperkirakan bertahan beberapa bulan

Harga Nanas Merangkak Naik, Pedagang dan Petani Lotim GirangNanas siap kirim ke Bali (Dokumen pribadi/Supardi)

Mahalnya harga nanas ini diperkirakan akan berlangaung beberapa bulan lagi. Selain dikirim ke Pasar yang ada di Pulau Lombok, nanas ini juga biasanya dikirim ke Sumbawa, Bima, Bali sampai ke Pulau Jawa.

Meski tanaman nanas ini berbuah sekali dalam 1,5 tahun, namun buah nanas ini, sebut dia tidak memiliki musim seperti buah-buah lainnya. Sehingga buah nanas dapat ditemukan setiap hari.

“Itu lebihnya kalau nanas tidak punya musim seperti buah yang lain, ada saja setiap hari. Tapi itu harganya yang biasanya akan berubah-ubah,” pungkasnya.

Baca Juga: Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob 

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya