Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Bidik Dugaan Korupsi ADD dan DD Tiga Desa di Bima

Foto Kantor Polres Bima (IDN Times/Juliadin)

Bima, IDN Times - Unit tindak pidana korupsi (Tipikor) satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polres Bima mengusut dugaan korupsi Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) 3 Desa di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga desa itu yakni, Desa Oi Panihi dan Oi Katupa di Kecamatan Tambora dan Desa Sampungu Kecamatan Soromandi.

"Yang sedang diusut Desa Oi Panihi, Oi Katupa dan Desa Sampungu," kata Kasatreskrim Polres Bima melalui Kanit Tipikor, Abdul Wahab dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).

Sebagai informasi, perbedaan ADD dengan DD terletak pada sumber dana. ADD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sementara DD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

1. Dua desa dalam tahap penyidikan

Ilustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Abdul Wahab menerangkan, dari tiga desa itu, baru Desa Oi Panihi dan Oi Katupa yang telah dinaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan. Sementara Desa Sampung masih dalam proses penyelidikan.

"Desa Oi Panihi dan Oi Katupa sedang dalam tahan penyidikan, sementara Desa Sampungu masih penyelidikan," bebernya.

2. Sedang audit kerugian negara

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Menurut dia, penanganan dugaan korupsi Desa Oi Panihi dan Oi Katupa saat ini sedang dilakukan audit penghitungan angka kerugian negara oleh Inspektorat Bima. Jika hasil audit ada indikasi kerugian negara, pihak yang terlibat berpotensi bakal ditetapkan jadi tersangka.

"Kami masih menunggu hasil audit, baru ada penetapan tersangka," jelas dia.

3. Pemeriksaan saksi-saksi

hukumonline.com

Sementara penanganan dugaan korupsi ADD dan DD di Desa Sampungu, saat ini dalam proses pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi. Kalaupun cukup bukti, setelah itu kasus akan ditingkatkan ke tahap penyidikan dan penetapan tersangka.

"Untuk Desa Sampungu masih proses pemanggilan terhadap pihak yang diduga terlibat dan pemeriksaan saksi-saksi," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us