Penuh Toleransi, Muslim di Kupang Berbagi Daging Kurban untuk Umat Lain

- Umat Muslim Kupang berbagi daging kurban dengan semua umat lain saat merayakan Idul Adha, termasuk fakir miskin, anak yatim, janda, mualaf, dan orang yang dalam perjalanan.
- Masjid Al Muttaqin Kelapa Lima menggunakan sistem kupon untuk penerima kurban, membagi 5 ekor kambing dan 9 ekor sapi dengan Gereja HKBP Kota Kupang.
- Wali Kota Kupang menyebut budaya toleransi dan persaudaraan antar umat di Kota Kupang sebagai cerminan komitmen Pemkot Kupang.
Kupang, IDN Times - Umat Muslim Kota Kupang setiap tahunnya selalu berbagi daging kurban dengan semua umat lainnya kala merayakan Idul Adha. Daging kurban ini akan diurus oleh panitia masjid terlebih dahulu kemudian dibagikan kepada semua umat yang membutuhkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyebut ini cerminan toleransi yang selalu dijaga erat masyarakat. Kota Kupang sendiri kembali dinobatkan sebagai 10 Kota Paling Toleran di Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) yang dirilis SETARA Institute.
1. Berbagi tiap tahun

Randi Kora selaku panitia Idul Adha 2025 di Masjid Al Muttaqin Kelapa Lima, Kota Kupang membenarkan kebiasaan yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.
Prioritas penerima daging kurban di sini, kata dia, ialah jemaah masjid terutama para petugas Idul Adha, fakir miskin, anak yatim, janda, mualaf, hingga, orang-orang yang tengah dalam perjalanan jauh. Setelahnya tetangga sekitar masjid yang adalah umat beragama lain yang tentu membutuhkannya.
"Non muslim juga dapat sesuai kriteria orang yang membutuhkan dan mereka para tetangga yang tinggal di sekitar lingkungan masjid ini. Setiap tahun memang dibagikan seperti ini," jelas Randi.
2. Bersebelahan dengan gereja

Masjid yang bersebelahan dengan Gereja HKBP Kota Kupang ini menggunakan sistem kupon agar lebih tertib. Kupon yang telah diterima para penerima kurban ini bisa ditukarkan dengan daging sesuai jadwal.
Sementara hewan yang dikurbankan melalui masjid tersebut ialah 5 ekor kambing dan 9 ekor sapi dengan penyembelihan pada Sabtu pagi (7/5/2025) pukul 9 pagi.
"Kita potong dan bagi di hari Sabtu itu karena hari Jumat kita salat Ied dan salat Jumat. Waktunya sempit sementara banyak hewan ini," jelas dia lagi.
Selain Idul Adha, kata dia, Masjid Al Muttaqin dan Gereja HKBP Kota Kupang biasanya berbagi parkiran kala perayaan hari-hari raya besar dua agama ini. Begitu juga masyarakat sekitar memiliki tenggang rasa dan toleransi untuk mendukung hari raya masing-masing.
3. Kupang Kota Toleran di Indonesia

Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menyebut budaya persaudaraan antar umat ini memang selalu dijunjung tinggi warganya.
"Karena kurban ini untuk semua, bukan saja bagi umat muslim, untuk warga sekitar yang membutuhkan. Itu komitmen dari Pemkot Kupang juga yang siap melayani bukan saja memerintah," ungkap dia saat diwawancarai di Kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, Kamis (5/6/2025).
Ia saat itu menyerahkan seekor sapi kurban kepada masjid K. H. Ahmad Dahlan. Hewan ini satu dari 16 ekor sapi ini yang terdiri dari 3 ekor bantuan provinsi, 1 dari pemerintah pusat, dan 12 ekor dari Pemerintah Kota Kupang.
Ketua DPRD Kota Besar, Richard Odja, pada saat yang sama mengapresiasi gelar 10 kota toleran di Indonesia kepada Kota Kupang. Penghargaan IKT ini diterima Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis, pada 28 Mei lalu dari SETARA Institute.
"Hari raya ini dirayakan seluruh umat, bukan saja umat muslim, begitu pun saat hari raya keagamaan lain, semuanya selalu saling menghormati. Inilah implementasi dari itu dan kita harus pertahankan. Untuk seluruh masyarakat Kota Kupang mari jaga keharmonisan ini," tukas Richard.