Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Bakal Pakai Helikopter, Benarkah?

IMG-20250815-WA0017.jpg
Desain proyek kereta gantung Rinjani. (dok. DLHK NTB)

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal kabarnya meminta investor asal Cina, PT Indonesia Lombok Resort (ILR) membangun proyek kereta gantung Rinjani menggunakan helikopter. Sehingga pembangunan proyek kereta gantung Rinjani dengan total investasi sebesar Rp6,6 triliun itu dapat meminimalisir timbulnya kerusakan lingkungan.

Humas PT Indonesia Lombok Resort, Ahui mengatakan Gubernur Iqbal mendukung pembangunan proyek kereta gantung Rinjani. Tetapi, ia mengatakan bahwa Iqbal meminta investor untuk memperhatikan masalah sosial dan lingkungan.

"Jadi kita berharap masalah ini harus kita tindaklanjuti dan benar-benar diperhatikan faktor sosial ini. Setelah AMDAL jadi, kita langsung mulai. Satu lagi pak gubernur sangat menginginkan proyek kereta gantung ini dibangun pakai helikopter," kata Ahui dikonfirmasi usai pertemuan manajemen PT ILR dengan Gubernur di ruang kerjanya, Kamis (14/8/2025) petang.

1. Minimalisir pembabatan hutan

IMG_20250814_175337_672.jpg
Manajemen PT ILR, investor asal Cina usai bertemu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Kamis petang (14/8/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan menggunakan helikopter, maka akan meminimalisir pembabatan hutan. Namun, Ahui mengatakan pembangunan kereta gantung menggunakan helikopter akan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pembangunan lewat darat.

Selain itu, pembangunan kereta gantung melalui jalur udara menggunakan helikopter membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk itu, pihaknya menyiapkan kajian pembangunan kereta gantung lewat jalur darat dengan meminimalisir pembabatan hutan untuk jalan inspeksi.

2. Rencanakan bangun jalan inspeksi dan jalur penyelamatan

IMG_20250717_101424_657.jpg
Gunung Rinjani, Lombok, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ahui menjelaskan pembangunan jalan inspeksi sepanjang jalur kereta gantung diperlukan untuk jalur penyelamatan. Apabila terjadi bencana alam atau kereta gantung berhenti di tengah jalan, maka akses jalan inspeksi tersebut sangat diperlukan.

"Perlu jalan inspeksi tapi bukan jalan umum. Kalau terjadi keadaan darurat, mobil ambulans atau mobil pemadam kebakaran bisa naik ke atas. Akses itu perlu, tetapi dengan akses itu harus ada lahan yang akan ditebang pohonnya," jelasnya.

3. Investor revisi AMDAL proyek kereta gantung Rinjani

Kereta gantung di Ba Na Hilss, Da Nang, Vietnam (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Kereta gantung di Ba Na Hilss, Da Nang, Vietnam (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Ahui menambahkan pihaknya masih melakukan revisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL pembangunan proyek kereta gantung Rinjani belum dibahas di kementerian karena perlu dilakukan revisi.

"Ada beberapa yang perlu direvisi. Seperti bagaimana penyelamatan penumpang apabila terjadi kecelakaan atau berhenti di tengah jalan. Itu belum kita serahkan ke kementerian," ungkapnya.

Ahui menyebut nilai investasi proyek kereta gantung Rinjani sebesar Rp6,6 triliun. Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu untuk konstruksinya selama 1,5 tahun sampai dengan 2 tahun tergantung kondisi di lapangan.

Investor berencana membangun kereta gantung dan resort mewah. Kereta gantung yang dibangun diklaim terpanjang di dunia, yaitu mencapai 9 kilometer. Lokasi pembangunannya berada di kawasan hutan yang berada di bawah pengelolaan Dinas LHK NTB.

Lokasinya berada di Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah. Sebagai bentuk keseriusannya, investor Cina tersebut telah menaruh uang jaminan investasi sebesar Rp5 miliar di Bank NTB Syariah.

"Total investasi tetap Rp6,6 triliun. Kalau untuk pembangunan kereta gantung saja Rp600 miliar. Tinggal kita lengkapi dokumen yang diperlukan supaya AMDAL bisa keluar. Setelah AMDAL keluar, proses membangun kereta gantung sekitar dua tahun," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us