Gerak Cepat Tangani Marc Marquez, RSUD NTB Dapat Pujian Dorna 

Bangun gedung IGD dilengkapi helipad

Mataram, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan pujian dari Dorna Sports terkait penanganan pembalap Repsol Honda yang mengalami crash saat sesi pemanasan (warm up) jelang race MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) lalu.

Marquez ditangani di RSUD Provinsi NTB sekitar satu jam. Setelah itu, kembali lagi diangkut menggunakan helikopter milik Basarnas ke Sirkuit Mandalika.

1. Marquez alami lecet tangan

Gerak Cepat Tangani Marc Marquez, RSUD NTB Dapat Pujian Dorna Marc Marquez dibonceng dari Medical Center ke Paddock Sirkuit Mandalika menggunakan sepeda motor usai menjalani perawatan di RSUD Provinsi NTB sekitar satu jam. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra, Selasa (22/3/2022) menuturkan bahwa pembalap asal Spanyol tersebut tidak mengalami cedera yang serius. Marquez hanya mengalami luka lecet di tangannya.

"Marquez jatuh dua kali hari Jumat dan Sabtu sekali. Untuk memastikan Tim Repsol Honda itu kita lakukan pemeriksaan CT scan cepat. Alhamdulillah aman. Kalaupun tangannya diperban cuma luka lecet doang, tidak parah," kata pria yang biasa disapa Dokter Jack ini.

Dikatakan, Marquez tidak mengalami patah tulang meskipun crash sebanyak tiga kali di Sirkuit Mandalika. Bahkan ia membantah bahwa Marquez mengalami gegar otak.

Baca Juga: Pemuda Asal Jakarta Terciduk Bawa Ganja saat Nonton MotoGP Mandalika 

2. Penyebab Marquez tak lanjutkan balapan

Gerak Cepat Tangani Marc Marquez, RSUD NTB Dapat Pujian Dorna Pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez memacu sepeda motornya pada hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/2/2022). Sesi tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut akan berlangsung hingga Minggu (13/2/2022) (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Juara dunia MotoGP enam kali tersebut mendapatkan penanganan sekitar satu jam di RSUD Provinsi NTB. Dokter Jack mengatakan Marquez dalam kondisi baik. Adapun mengenai tidak melanjutkan balapan MotoGP, hal tersebut merupakan keputusan Tim Repsol Honda yang berkoordinasi dengan Chief Medical Officer (CMO) FIM.

"Marquez itu juara dunia, aset dunia. Mungkin kalau timnya punya strategi seperti itu (tak melanjutkan balapan) sah-sah saja. Daripada ini (Marquez) ladang emasnya, kemudian ada apa-apa, lebih baik pending," kata pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi NTB ini.

Terkait penanganan kesehatan yang dilakukan RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan pembalap yang mengalami kecelakaan, Dokter Jack mengaku punya pengalaman berharga. Pertama kali digelarnya event MotoGP Indonesia setelah absen selama 25 tahun, RSUD Provinsi NTB langsung menangani pembalap top dunia Marc Marquez yang mengalami kecelakaan.

"Bangga punya pengalaman menangani pembalap top dunia. Ini tantangan. Tanggapan Dorna terhadap penanganan RSUD Provinsi very excellence," ucapnya.

3. Bangun IGD Terpadu dilengkapi helipad hadapi event internasional

Gerak Cepat Tangani Marc Marquez, RSUD NTB Dapat Pujian Dorna Gedung IGD Terpadu RSUD Provinsi NTB yang dilengkapi helipad untuk menghadapi event internasional (Dok. RSUD Provinsi NTB)

Untuk menghadapi berbagai event-event internasional di NTB seperti MotoGP, WSBK dan MXGP, kata Dokter Jack, saat ini sedang dibangun gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terpadu 8 lantai dilengkapi dengan helipad. Diharapkan gedung IGD Terpadu dapat tuntas dikerjakan kontraktor sebelum gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika pada November mendatang.

Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Provinsi NTB menggunakan dana pinjaman program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diperoleh Pemprov NTB dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2021. Di mana, Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp750 miliar.

Dana pinjaman sebesar itu dipergunakan sebesar Rp250 miliar untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak. Kemudian untuk pengembangan RSUD NTB sebesar Rp500 miliar.

Dana sebesar Rp500 miliar digunakan untuk pembangunan Gedung IGD Terpadu 8 lantai, Gedung Perawatan lima lantai dan Gedung Rawat Inap yang sekarang menjadi IGD Trauma Center dua lantai menjadi enam lantai. Total anggaran yang digunakan sebesar Rp 350 miliar. Sedangkan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp150 miliar.

Baca Juga: Penghapusan Tes PCR Disambut Baik oleh NTB sebagai Destinasi Wisata

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya