Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendaki Ilegal, Seorang Remaja Tewas Terjatuh di Jurang Gunung Rinjani

Screenshot_20251210-175128.jpg
Lokasi korban terjatuh di jurang Gunung Kondo, Jalur Pendakian Aik Berik Lombok Tengah, Kawasan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. (dok. BTNGR)

Mataram, IDN Times - Seorang remaja inisial ICBA (18), tewas setelah jatuh di jurang Gunung Kondo, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Korban bersama rombongan mendaki Gunung Rinjani lewat jalur pendakian Setiling yang merupakan jalur ilegal atau tidak resmi pada Minggu (7/12/2025).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman di Mataram, Rabu (10/12/2025) mengatakan bahwa pada Selasa (9/12/2025) pukul 20.00 WITA, petugas menerima informasi dari orangtua korban bernama Arifin. Orangtua korban menelepon anggota MMP Resor Aik Berik Lombok Tengah, Amir Mahmud, bahwa ada pendaki inisial ICBA (18), jatuh di jalur pendakian Aik Berik.

Korban berasal dari Dusun Lingkok Kudung Desa Seteling Kecamatan Batukliang Utara. "Korban beserta rombongan melakukan pendakian pada hari Minggu, 7 Desember 2025 secara ilegal melalui jalur tidak resmi," kata Yarman.

1. Keluarga korban mengirim tim evakuasi mandiri

IMG-20250911-WA0046.jpg
Para pendaki camping di pinggir Danau Segara Anak Gunung Rinjani Lombok NTB. (IDN Times/Istimewa)

Dia menjelaskan pada Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 20.15 WITA, setelah menerima informasi tersebut, Kepala Resor Aik Berik melakukan komunikasi dengan orang tua korban. Pada pukul 21.00 WITA, pihak keluarga pada malam tersebut mengirimkan tim evakuasi mandiri yang terdiri dari unsur kepada dusun setempat dan kerabat korban.

Selanjutnya, pukul 23.05 WITA, komunikasi dengan tim evakuasi mandiri terputus karena terkendala sinyal di jalur pendakian yang minim. "Hari Rabu, 10 Desember 2025 Pukul 06.00 WITA, mendapatkan informasi dari pihak keluarga bahwa kondisi korban saat ini sudah meninggal dunia dan ada rekan korban yang berada di lokasi korban terjatuh," tuturnya.

2. Kronologi korban jatuh ke jurang dan meninggal dunia

IMG-20251210-WA0055.jpg
Tim SAR bersiap melakukan evaluasi korban. (dok. Istimewa)

Pada pukul 08.00 WITA, kata Yarman, petugas mendapatkan kontak dan informasi bahwa lokasi korban jatuh di Bukit Kondo atau sekitar tower BWS. Pukul 08.45 WITA, Tim Basarnas melakukan persiapan meluncur untuk back up tim pendahulu dari unsur masyarakat.

Kemudian pukul 09.00 WITA, Kepala Resor Aik Berik dan pihak kepolisian mendatangi rumah orang tua korban dan rekan korban yang melakukan pendakian bersama. Dari keterangan rekan korban inisial KU didapatkan informasi bahwa dia melihat langsung kejadian saat korban terjatuh dan meninggal dunia pada lokasi kejadian di Gunung Kondo.

Korban dan rekannya melakukan pendakian pada Minggu, 7 Desember 2025 sekitar pukul 06.00 WITA, melalui jalur pendakian Setiling yang merupakan jalur ilegal. Mereka tiba di Gunung Kondo pada Senin, 8 Desember 2025 sekitar pukul 09.00 WITA.

Pada saat itu, saksi KU melihat langsung korban terjatuh di salah satu Jurang Gunung Kondo. Melihat kejadian tersebut saksi langsung mencari bantuan, saksi bertemu langsung dengan orang tua korban dan menyampaikan kejadian yang dialami korban.

3. Perketat pengawasan jalur pendakian ilegal

Pelawangan Aik Berik berada di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (dok.pribadi/Sukarno)
Pelawangan Aik Berik berada di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (dok.pribadi/Sukarno)

Yarman menambahkan pada pukul 11.00 WITA, Tim Basarnas tiba di Kantor Resor Aik Berik dan langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak Balai TNGR, Kepolisian Sektor Batukliang Utara dan tokoh masyarakat terkait kronologi, lokasi jatuh korban dan rencana pelaksanaan evakuasi.

Selanjutnya, pukul 12.30 WITA, Tim Basarnas terbagi menjadi 2 tim. Tim 1 berangkat berangkat membawa peralatan dan lainnya dengan didampingi 3 orang porter dan 1 anggota MMP BTNGR. Sedangkan Tim 2 merupakan tim drone didampingi oleh 1 orang anggota Resor Aik Berik dan 1 anggota MMP BTNGR.

Pada pukul 13.30 WITA, petugas mendapatkan informasi dari Kapolsek Batukliang Utara yang mendapat kontak via telepon dari Kepala Dusun Lingkok Kudung Desa Seteling yang menjadi Koordinator Tim Evakuasi Mandiri.

Mereka mengabarkan bahwa korban sudah dapat diturunkan dari lokasi terjatuh dengan cara ditarik perlahan turun menuju pos 4 jalur pendakian Aik Berik. Jenazah korban dalam perjalanan turun menuju pos 3, namun perjalanan tim evakuasi mandiri sedikit tersendat karena kekurangan tenaga pikul.

Kemudian pukul 14.30 WITA, Tim Unit SAR Lombok Timur sebanyak 10 orang datang merapat ke Kantor Resort Aik Berik untuk melakukan back up evakuasi. Sampai dengan saat ini, proses evakuasi korban masih berlangsung dengan koordinasi antara keluarga korban, Tim SAR, dan pihak terkait di lapangan.

"Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga melakukan pemantauan intensif serta akan melakukan evaluasi dan pengetatan pengawasan terhadap aktivitas pendakian ilegal di jalur tidak resmi guna mencegah kejadian serupa," tandas Yarman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Mendaki Ilegal, Seorang Remaja Tewas Terjatuh di Jurang Gunung Rinjani

10 Des 2025, 17:11 WIBNews