Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Konflik Perbatasan RI - Timor Leste Memanas, Warga NTT Tertembak Lagi

IMG_20250825_184246.jpg
Warga NTT tertembak di perbatasan RI - RDTL mendapat penanganan medis. (Dok Polres TTU)

Kupang, IDN Times - Wilayah perbatasan Republik Indonesia (RI) - Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) memanas. Terjadi dua kasus penembakan bulan ini dengan korban dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kasus terbaru, Senin ini (25/8/2025), seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), terkena tembakan dari petugas keamanan negara Timor Leste.

Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, membenarkan konflik pagi itu. Ia menyebut korban sejauh ini sudah ditangani secara medis. Korban telah menjalani rontgen dan telah dijahit lukanya.

1. Kronologis penembakan

IMG-20250825-WA0044.jpg
Petugas di lokasi sekitar penembakan RI - RDTL. (Dok Istimewa)

Kronologis penembakan ini, pukul 09:40 WITA. Pihak Timor Leste menyebut warga TTU yang lebih dulu melakukan penyerangan.

"Komandan Pos UPF Timor Leste di batas diinformasikan Dan Pos UPF dan Tim Survei Timor Leste diserang oleh masyarakat Indonesia. Seperti itu, mereka menyampaikan kalau masyarakat kita yang serang," kata dia.

Kemudian pukul 10:30 WITA terdengar suara letusan senjata dari arah patok pal batas 36 sebanyak 6 kali. Tembakan senjata ini milik Pos UPF Timor Leste sebagai peringatan.

"Ternyata, peringatan itu, mungkin ada yang nyasar dan kena di masyarakat kita ini," lanjutnya.

Pada pukul 11.00 WITA, kata dia, korban yang tertembak atas nama Paulus Oki (58) dibawa ke puskesmas terdekat dan dirujuk rumah sakit.

"Dari kejadian ini kemudian Dan Pos kita yang ada di perbatasan, di lokasi sekitar kejadian pun meredam supaya tidak ada aksi balasan dari masyarakat yang bisa meningkatkan korban lagi," sambungnya lagi.

2. Sudah diingatkan

IMG-20250825-WA0045.jpg
Petugas di lokasi sekitar penembakan RI - RDTL. (Dok Istimewa)

Falen menyebut pihak Indonesia sebenarnya telah mengingatkan pihak Timor Leste soal ini. Pihak Timor Leste sebelumnya melaporkan soal akan kegiatan penanaman patok batas. Pemasangan ini dilakukan pihak Timor Leste dan Indonesia hanya diberikan tembusan. Indonesia mengingatkan agar tidak dulu dilakukan di PAL 36 karena lokasi tersebut sensitif dan masih dalam diskusi.

Peletakan batas di Inbate masih tetap dilaksanakan. Masyarakat di lokasi pun menolak, komplain, hingga terkena tembakan sebab menilai patok batas itu sudah masuk ke lahan mereka.

"Kita sepakati peletakan batas di titik yang lagi bermasalah yaitu Inbate itu jangan dulu karena masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. Tapi tadi pagi peletakan batas ini dimulai di titik yang bermasalah ini," tandasnya.

3. Identifikasi masih dilakukan

IMG-20250825-WA0047.jpg
Petugas di lokasi sekitar penembakan RI - RDTL. (Dok Istimewa)

Falen mengimbau masyarakat untuk menahan diri karena permasalahan tengah ditangani pihak yang berwenang.

Sementara Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, dalam keterangan yang terpisah menyatakan hal yang sama. Ia menyebut Polres TTU, Polsek Miomafo Timur, beserta Kodim dan Satgas Pamtas sudah meredam situasi di perbatasan tersebut. Laporan lengkap akan ia berikan setelah identifikasi di lapangan selesai.

"Itu yang sementara kita identifikasi dan masih belum kita dapatkan hasil lengkapnya. Setelah identifikasi baru kita bisa dapat laporkan lengkapnya," tukasnya.

4. Penembakan sebelumnya

ilustrasi peluru (unsplash.com/Velizar Ivanov)
ilustrasi peluru (unsplash.com/Velizar Ivanov)

Kasus penembakan di wilayah perbatasan sebelumnya juga terjadi pada bulan yang sama. Kasus ini menewaskan ATB (33), seorang warga Kabupaten Belu, NTT. ATB tewas ditembak karena berburu hewan liar ke wilayah negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Pemuda asal Dusun Lamasi A, Desa Manleten ini diduga mendapat tembakan hingga meninggal dunia di wilayah Fatumea, Distrik Suai/Kobalima, Timor Leste, Minggu (17/8/2025).

Polres Belu kini tengah menangani kasus kematian di wilayah RI–RDTL ini. Sementara Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, menyebut kasus ini menjadi kewenangannya otoritas Timor Leste.

"Karena kasus ini terjadi di wilayah negara tersebut," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us