Kepala Disnakeswan NTB Lowong, Pengiriman 3.000 Ekor Sapi Tertahan

Mataram, IDN Times - Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi (APPS) Bima, Furkan Sangiang, mengingatkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agar kekosongan jabatan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) tidak mengganggu pelayanan perizinan yang sangat vital bagi peternak. Dia menyebutkan, saat ini ribuan sapi siap kirim ke Jakarta masih tertahan akibat mandeknya proses administrasi.
Furkan menyebutkan, lebih dari 3.000 ekor sapi asal Bima belum bisa diberangkatkan ke luar daerah lantaran izin pengangkutan belum ditandatangani. Hal ini diperparah oleh kekosongan jabatan usai Kadis Peternakan sebelumnya, Muhammad Riadi, dimutasi dan dilantik sebagai Kepala Biro Umum Setda NTB pada Rabu (30/4/2025).
1. Peternak terancam mengalami kerugian besar

Menurutnya, ini kondisi darurat bagi para peternak. Dia mengatakan hanya ada waktu 30 hari untuk menjual sapi kurban sebelum Idul Adha.
"Kalau izin tertahan, maka kerugian besar tak terhindarkan,” kata Furkan, Selasa (30/4/2025).
2. Ratusan truk tronton pengangkut sapi tertahan di Bima dan Dompu

Selain ribuan sapi yang tertahan, Furkan juga menyebutkan bahwa saat ini ratusan truk tronton pengangkut sapi di Bima dan Dompu tidak bisa bergerak karena belum mendapat izin keberangkatan.
Para sopir terpaksa tinggal di truk selama berhari-hari, sementara para pemilik CV harus menghadapi tekanan dari peternak dan menanggung tambahan biaya operasional.
“Ada pemilik CV yang dikejar peternak karena izin tak kunjung keluar. Bahkan mereka harus bayar sewa tambahan karena truk sudah menunggu sampai 8 hingga 10 hari. Ini tidak adil dan sangat memberatkan,” ungkapnya.
3. Desak segera ditandatangani izin

Furkan meminta Sekretaris Disnakewan NTB segera menandatangani izin-izin yang sudah siap, tanpa harus menunggu pejabat definitif. Dia juga mendesak Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal untuk segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakeswan NTB agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan yang berdampak luas terhadap sektor peternakan.
“Jangan sampai masalah birokrasi membuat kami kehilangan pasar dan membuat ekonomi peternak lokal lumpuh. Pemerintah harus cepat, karena ini soal kebutuhan nasional dan kesejahteraan petani-peternak daerah,” pungkasnya.
Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan akan segera melakukan seleksi terbuka belasan jabatan eselon II lingkup Pemprov NTB yang masih lowong setelah mutasi perdana, Rabu (30/4/2025) sore. Dari belasan jabatan eselon II yang lowong, salah satunya jabatan Kepala Disnakeswan NTB.
Iqbal mengatakan akan segera membentuk panitia seleksi (Pansel) pekan depan. Selain itu, untuk jabatan eselon III yang lowong akan dilakukan beauty contest.