Kemanaker RI Lihat Proses Pelatihan Calon Koki Dapur MBG di Lombok Timur

Lombok Timur, IDN Times – Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI) Prof.Yassierli soroti lemahnya Produktivitas Indonesia, jika dibandingkan negara-negara Asean lain. Hal itu diungkapkan Yassierli saat meluncurkan program pelatihan berbasis kompetensi dan Program TMT Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur (Lotim), Kamis (31/7/25).
Sebanyak 206 peserta terdaftar dalam pelatihan ini. Tujuannya untuk mencetak tenaga kerja terampil sekaligus pengelola dapur sehat MBG yang profesional.
1. Optimalisasi BPVP

Prof. Yassierli, menegaskan pentingnya optimalisasi BPVP sebagai pusat pengembangan SDM unggul yang siap bersaing di industri. Sebab tingkat produktivitas Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya masih sangat rendah.
“Solusi meningkatkan produktivitas adalah melalui pelatihan berbasis kompetensi. BPVP berperan strategis dalam menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan industri, sekaligus mengurangi pengangguran,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk tidak hanya mengandalkan ijazah, tetapi terus meningkatkan kompetensi.
“Yang membedakan Anda di dunia kerja adalah skill dan sertifikat kompetensi,” tegasnya.
2. Latih koki dapur MBG

Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, mengatakan program ini terdiri dari dua fokus yaitu pelatihan kompetensi umum dan pelatihan pengelolaan MBG. Program MBG dirancang untuk memastikan dapur sehat menyajikan makanan bergizi, lezat, dan disukai anak-anak.
“Peserta dilatih oleh instruktur bersertifikat. Lulusan akan mendapat sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang sangat bernilai di dunia kerja,” ujar Yassierli.
3. Dukung operasional dapur sehat MBG

Kepala BPVP Lotim, Ferry Fahrudin, menjelaskan pelatihan ini mendukung implementasi MBG, dengan peserta berasal dari tiga dapur sehat di Pringgasela, Selong, dan Anjani.
“Mayoritas peserta adalah pengelola dapur sehat yang belum beroperasi. Ke depan, kami juga akan latih pengelola yang sudah aktif agar layanan mereka semakin baik,” jelas Ferry.
Kolaborasi Kemnaker dengan Badan Gizi Nasional (BGN) akan terus dilakukan untuk memastikan kualitas menu MBG, mulai dari olahan ikan, sop, hingga hidangan bergizi lainnya.
“Pelatihan ini dipadatkan menjadi tiga hari agar dapur cepat beroperasi, meski idealnya membutuhkan waktu lebih panjang,” pungkasnya.