Hotel Grand Legi Mataram Tutup, 48 Karyawan Terima Pesangon Rp1 Miliar

Mataram, IDN Times – Hotel Grand Legi, hotel bintang tiga yang berdiri sejak 1997 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi berhenti beroperasi pada 2025. Penutupan hotel yang sebelumnya bernama Hotel Sahid Legi Mataram itu berdampak pada 48 karyawan yang harus menjalani pemutusan hubungan kerja (PHK).
Setelah melalui proses mediasi antara karyawan dan ahli waris yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, seluruh mantan karyawan akhirnya menerima pesangon dengan total mencapai Rp1 miliar.
"Totalnya pesangon untuk eks pekerja Hotel Grand Legi Mataram Rp1 miliar," ujar Juru Bicara Perwakilan Mantan Pegawai, Muslehudin, di Kantor Disnaker Kota Mataram, Rabu (19/11/2025).
1. Pembayaran pesangon bertahap

Muslehudin menjelaskan pembayaran pesangon dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama telah disalurkan lebih dulu, disusul tahap kedua yang dibayarkan saat ini.
"Ada sebagian kemarin tahap pertama sudah selesai. Ada beberapa sisa tahap kedua, tahap ketiga juga ada," katanya.
Menurut Muslehudin, sebagian besar mantan karyawan kini sudah bekerja kembali. Banyak di antaranya terserap sebagai tenaga dapur pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bahkan, ada yang membuka usaha sendiri melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Lebih dari 50 persen join di MBG. Ada juga yang menjadi pengusaha MBG. Hampir semua staf cook terserap karena pengalaman mereka sangat dibutuhkan," ujarnya.
2. Pembayaran pesangon dicicil

Salah satu mantan karyawan, Romi, mengaku menerima total pesangon sebesar Rp25 juta. Ia telah menerima Rp5 juta pada tahap pertama dan Rp10 juta pada tahap kedua, sementara tahap ketiga sebesar Rp10 juta masih menunggu pencairan.
"Kalau saya totalnya dapat Rp25 juta. Tapi ada yang dapat Rp10 juta, tergantung masa kerjanya," kata Romi yang bekerja selama 12 tahun sebagai supervisor.
3. Memilih usaha mandiri

Setelah hotel tutup, Romi memilih mendirikan usaha dekorasi pengantin.
"Kalau usaha mandiri, penghasilannya tidak pasti. Kalau di hotel tiap bulan pasti ada pendapatan. Tapi alhamdulillah tetap ada pemasukan setiap bulan," ungkapnya.


















